OCCRP mengakui, tidak ada bukti bahwa persetujuan Jokowi dianggap utuh di mata dunia

Jumat, 3 Januari 2025 – 21:45 WIB

Jakarta – Bagi Ketua Umum Bejo (Di Belakang Jokowi) Sugeng Budiono menyoroti pernyataan Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) yang mengakui tidak ada bukti korupsi dan kejahatan yang dilakukan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi ).

Baca juga:

Tanggapan Jokowi terhadap keputusan Mahkamah Konstitusi yang menghapus batasan Presiden

Menurut Bejo, pengakuan OCCRP tersebut tak lepas dari kritik yang dilontarkan pendiri Haider Alvi Institute (HAI), R. Haider Alvi. Sugeng mengatakan Haidar Alvi berhasil menjaga citra Jokowi di mata dunia.

“Kami para relawan Jokowi For Bejo sangat berterima kasih kepada Bung Haidar Alwi yang berhasil menyelamatkan nama baik Pak Jokowi di mata dunia. Berkat beliau, OCCRP akhirnya mengakui kelemahan penelitiannya, karena tidak ada bukti yang menunjukkan hal tersebut. Pak Jokowi korup,” kata Sugeng Budiono, Jumat 3 Januari 2024.

Baca juga:

Pakar hukum menyebut publikasi OCCRP merupakan pencemaran nama baik yang merugikan nama baik masyarakat

Menurutnya, Haidar Alvi termasuk orang pertama yang mengkritik kajian OCCRP setelah organisasi internasional tersebut memberikan predikat finalis kepada Jokowi sebagai penjahat paling korup dan terorganisir di dunia.

Baca juga:

Bela Jokowi, PSI Singgung Sakit Hati di Balik Terbitnya Kajian OCCRP

Menariknya, kritik Haidar Alwi menjadi yang paling penting di antara sekian banyak pihak yang menyoroti riset OCCRP terhadap Jokowi. Sementara sebagian lainnya gagal membantah tudingan OCCRP dan hanya membela Jokowi.

Bung Haidar Alwi luar biasa. Beliau mampu membeberkan kelemahan dan keanehan metodologi penelitian yang diterbitkan organisasi seperti OCCRP. Kritiknya valid dan sulit dibantah, jelas Sugeng Budiono.

Ia mengingatkan masyarakat Indonesia untuk selalu menjaga anugerah Presiden dan mantan Presiden RI tersebut. Karena menjadi Presiden bukanlah tugas yang mudah. Hanya putra-putri terbaik bangsa yang mampu menunaikan tugas tersebut.

“Jangan sampai asing diganggu oleh tangan organisasi yang mengutamakan kepentingan pihak tertentu, namun tampil mandiri, mempertegas persatuan, menjaga kesejahteraan bangsa dan negara, termasuk rahmat baik Presiden dan mantan Presiden. Presiden. – pungkas Sugeng Budiono.

Jokowi berduaan dengan warga merayakan Tahun Baru.

Jokowi berduaan dengan warga merayakan Tahun Baru.

Foto:

  • VIVA.co.id/Fajar Sadiq (Solo)

Sebelumnya, Proyek Pelaporan Kejahatan dan Korupsi Terorganisir (OCCRP) mengakui tidak ada bukti adanya kejahatan yang dilakukan Jokowi.

“OCCRP tidak memiliki bukti bahwa Jokowi melakukan korupsi demi keuntungan finansial pribadi selama masa jabatannya. “Tetapi kelompok masyarakat sipil dan para ahli mengatakan pemerintahan Jokowi telah melemahkan komisi antikorupsi Indonesia secara signifikan,” tulis OCCRP di situs resminya.

Halaman berikutnya

Ia mengingatkan masyarakat Indonesia untuk selalu menjaga anugerah Presiden dan mantan Presiden RI tersebut. Karena menjadi Presiden bukanlah tugas yang mudah. Hanya putra-putri terbaik bangsa yang mampu menunaikan tugas tersebut.

Halaman berikutnya



Sumber