Jumat, 3 Januari 2025 – 22:16 WIB
Jakarta – Ketua Yayasan Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi meminta masyarakat tidak membeli listrik dalam jumlah banyak atau berlebihan. pembelian panik. Hal ini menyusul program potongan tarif listrik yang ditawarkan pemerintah kepada konsumen rumah tangga 2.200 VA.
Baca juga:
Area Res Tol Tangerang-Merak syuting rahasia “anggota”, tak perlu buru-buru beli token listrik
“Belilah token (listrik) pada saat dibutuhkan, bukan pada saat dibutuhkan pembelian panik padahal ada diskon untuk listrik. Dana yang diterima masyarakat dari program rabat ini hendaknya digunakan untuk kegiatan yang lebih produktif, kata Tulus dalam keterangannya, 3 Januari 2025.
Tulus mengatakan, tujuan pemerintah memberikan diskon listrik adalah untuk menjaga daya beli masyarakat dalam menghadapi tantangan perekonomian ke depan.
Baca juga:
Bagaimana cara menikmati diskon listrik PLN 50 persen, siapa saja yang berhak mendapatkan promo tersebut?
“Masyarakat harus bijak dalam memanfaatkan potongan listrik yang diberikan pemerintah. Tabungan ini bisa kita manfaatkan untuk biaya pendidikan, kesehatan, atau modal usaha, yang akan berdampak positif bagi perekonomian. Dengan membeli, jadilah konsumen.” kekuatannya,” katanya.
Baca juga:
Cara beli token listrik diskon 50 persen dari pemerintah, mudah dan sukses
Selain itu, Tulus juga mendukung target konsumen mendapatkan diskon listrik sebesar 50 persen pada Januari hingga Februari 2025.
“Diskon listrik sebesar 50 persen ini hanya untuk konsumen rumah tangga 2200 VA ke bawah. Artinya, kelompok sasarannya adalah konsumen kelas menengah ke bawah. Jadi pelanggan kelas menengah atas jangan mengeluh karena mereka termasuk kelompok yang bisa mengatasinya, katanya.
Diketahui, kebijakan diskon listrik 50 persen ditujukan kepada konsumen rumah tangga 450 VA, 900 VA, 1300 VA, dan 2200 VA. Diskon ini berlaku mulai Januari hingga Februari 2025.
Diskon tarif pembayaran berlaku mulai hari ini
Jasa Marga resmi menawarkan potongan harga Trans Jawa menuju Jakarta mulai hari ini, Jumat 3 Januari 2025.
VIVA.co.id
3 Januari 2025