Sabtu, 4 Januari 2025 – 09:36 WIB
Jayapura, VIVA – Manajer Transportasi Kota Jayapura Justin Sitorus terkena peluru tajam atau proyektil nyasar pada malam Tahun Baru 2024 dan 2025. Peristiwa itu terjadi saat dia sedang berada di rumah bersama keluarganya.
Baca juga:
Kepala Dinas Perhubungan Kota Jayapura tertembak peluru nyasar saat ibadah salat utama tahun 2024, polisi selidiki
Korban terkena peluru nyasar pada 1 Januari 2025 sekitar pukul 00.05 WIB di Perumahan Blok II E Pemda Cigombong. 8 Kecamatan Kotaraja Abepura Kota Jayapura.
Istrinya Margareta Veronika Kirana menceritakan kronologis kejadian suaminya terkena peluru nyasar. Margaretha menjelaskan, pada malam utama tahun 2024, biasanya keluarganya berkumpul di ruang tamu untuk berdoa.
Baca juga:
Hal ini terjadi saat Presiden Prabowo memberikan kado kejutan kepada prajurit TNI yang bertugas di Papua pada malam tahun baru
Awalnya semua acara berjalan lancar dari awal. Kemudian, pada pukul 00.05 WIB menyanyikan lagu terakhir penutup pidato, terdengar euforia masyarakat di luar rumah sambil bertepuk tangan atas perubahan tahun 2024 ke 2025.
“Saat kami sedang ada acara keluarga, tiba-tiba ada sesuatu yang keras menghantam kaca, dan tak lama kemudian, ayah (suami) saya berteriak, ‘Saya tembak dia.’ sofa di dekat pintu rumah, karena biasanya tidak tahan dengan cuaca panas. “Ayah saya berteriak bahwa saya tertembak ketika saya memegangi dadanya,” kata Margareta.
Baca juga:
Di penghujung tahun, pasukan Buaya Putih Kostrad Habema makan siang gratis bersama masyarakat Papua.
Saat itu, katanya, pihak keluarga mengira suaminya sedang bermain atau bercanda, sehingga semua orang terdiam dan berhenti bernyanyi.
“Terus seluruh keluarga saling pandang, tapi bapak (suami) menembak saya, saya suruh menembak, lalu saya berdiri dan membuka tangan yang memegang dada ayah saya. “Saat bapak membuka dadanya, kami melihat ada darah dan lubang peluru.
jelas Margareta, lalu memeluk suaminya yang pucat itu. Keluarga kemudian membawanya ke rumah sakit terdekat.
“Namun sebelumnya, di kursi tempat suami saya duduk atau di sofa, kami melihat bekas serpihan langit-langit yang berjatuhan di kursi. Saya langsung melihat ke arah plafon dan ternyata di plafon rumah tersebut terdapat lubang yang ukurannya sama dengan cangkang. “Tetapi karena saya melihat dada suami saya penuh darah, kami segera ke rumah sakit untuk mencari pertolongan medis,” ujarnya.
Sesampainya di rumah sakit, Margareta mengatakan suaminya langsung dibawa pergisinar-x oleh tenaga medis, kemudian dilakukan operasi pada tanggal 1 Januari 2025.
Setelah operasi, pada tanggal 2 Januari, dokter mengizinkan kami pulang dari rumah sakit dan melanjutkan aktivitas normal.
Selongsong peluru ditemukan
Lebih lanjut, Margareta menjelaskan, anaknya menemukan peluru saat sedang membersihkan rumah.
“Anakku, Ibu, ada apa ini?” tanyanya, lalu aku berteriak dan memberitahu suamiku. Lalu kami menelepon menantu kami yang juga seorang polisi. “Menantu saya kemudian menghubungi rekannya di Polsek Abepura untuk menyelidiki dan setelah dilakukan pemeriksaan, dia kembali memeriksa lubang di langit-langit tersebut, mencurigai bahwa peluru tersebut memang milik anggota Polri,” ujarnya. .
Margaretha mengatakan, keesokan harinya pihaknya menginformasikan kepada Polres Jayapura bahwa ada ditemukan peluru di dalam rumah tersebut.
“Pesan kami langsung ditanggapi dengan baik oleh Polres Jayapura, dalam hal ini Kapolres Jayapura,” ujarnya.
Belakangan, polisi datang ke rumah kami untuk menyelidiki dan memeriksa lokasi kecelakaan. Dari hasil keterangan polisi, peluru nyasar tersebut bukan ditembakkan oleh orang tak dikenal (OTK), melainkan bagian dari peluru nyasar saat euforia menyambut Tahun Baru 2025.
“Kami berharap jika pelaku sudah teridentifikasi maka persidangan bisa dimulai. “Kalau peluru nyasar itu milik lembaga tertentu, transparansi tetap ada,” ujarnya.
Ia bersama warga Jayapura lainnya berharap kejadian serupa tidak terulang lagi, sehingga tidak ada korban peluru nyasar akibat penyalahgunaan senjata api.
Halaman berikutnya
jelas Margareta, lalu memeluk suaminya yang pucat itu. Keluarga kemudian membawanya ke rumah sakit terdekat.