Penggabungan Nissan-Honda mengalahkan Hyundai-Kia

Sabtu, 4 Januari 2025 – 13:34 WIB

Tokyo, VIVA – Honda Motor Co. rencana penggabungan antara. dan Nissan Motor Corp. berpotensi mengubah peta persaingan industri otomotif global. Menurut para ahli, merger ini dapat menempatkan kedua perusahaan pada posisi yang lebih kuat dalam menghadapi tantangan teknologi baru dan mempercepat produksi kendaraan listrik (EV).

Baca juga:

Permasalahan tersebut menyebabkan ribuan kendaraan Honda ditarik kembali di Indonesia

Pada tanggal 23 Desember, kedua perusahaan mengumumkan bahwa mereka sedang dalam pembicaraan untuk membentuk perusahaan induk baru yang akan mengendalikan Honda dan Nissan dan mungkin termasuk Mitsubishi Motors Corp.

Namun, para pemimpin dari kedua belah pihak mengatakan akan memakan waktu berbulan-bulan untuk menyelesaikan kesepakatan tersebut. Jika berhasil, perusahaan gabungan tersebut rencananya akan tercatat di Bursa Efek Tokyo pada Agustus 2026.

Baca juga:

Ribuan kendaraan Honda ditarik kembali, termasuk milik Anda?

Kutipan: VIVA Otomotif Penyelaman mobil, Kabar merger pada Sabtu 4 Januari 2025 ini langsung menghebohkan industri otomotif. Meski ada yang mempertanyakan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses tersebut, ada pula yang melihatnya sebagai peluang besar, terutama bagi Nissan yang sedang berada di bawah tekanan.

Kemitraan Nissan dan Honda

Baca juga:

Paling terkenal: Sepeda motor legendaris Honda, dealer mobilnya jatuh

Menurut analis senior Morningstar-Asia Vincent Sun, pasar kendaraan listrik yang kompetitif adalah pendorong utama merger ini. Namun, dia ragu apakah kombinasi Honda dan Nissan akan mampu bersaing dengan Tesla dan pembuat kendaraan listrik Tiongkok, mengingat kurangnya model kendaraan listrik yang menarik dari kedua perusahaan.

Di sisi lain, Wakil Presiden Logistik ITS Dorothy Ashford melihat optimisme dalam menggabungkan sumber daya manufaktur, penelitian, dan pengembangan global kedua perusahaan.

Penggabungan ini juga diharapkan dapat menghilangkan redundansi operasional dan mengkonsolidasikan inisiatif kendaraan hibrida dan EV. Dengan demikian, posisi Honda dan Nissan di pasar akan semakin menguat.

Jika merger ini berhasil, perusahaan gabungan tersebut akan memiliki pendapatan tahunan sebesar 30 triliun yen (setara dengan Rp 2,942 triliun) dan laba operasional sebesar 3 triliun yen (sekitar Rp 294,2 triliun).

Hal ini akan menjadikan Honda dan Nissan sebagai produsen mobil terbesar ketiga di dunia, mengungguli Hyundai dan Kia, namun masih mengungguli Volkswagen Group dan Toyota Motor Corp.

Halaman berikutnya

Penggabungan ini juga diharapkan dapat menghilangkan redundansi operasional dan mengkonsolidasikan inisiatif kendaraan hibrida dan EV. Dengan demikian, posisi Honda dan Nissan di pasar akan semakin menguat.

Halaman berikutnya



Sumber