Pihaknya akan membangun pabrik tunggal di Tangerang bekerja sama dengan pabrikan terbesar China, MMIX

Sabtu, 4 Januari 2025 – 09:36 WIB

Tanggerang, VIVA – PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX), perusahaan terkemuka Indonesia di sektor Fast Moving Consumer Goods (FMCG), telah mengambil langkah strategis dengan menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) sebagai salah satu produsen terbesar dengan NicePaper lon. Produk perawatan dan kebersihan diri di Fujian, China dengan memproduksi popok bayi, popok dewasa, pembalut wanita, dan tisu basah pada Kamis, 2 Januari 2025 di kantor MMIX, Jakarta Barat.

NicePaper juga dikenal sebagai pabrik masker terbesar saat pandemi melanda China pada tahun 2020 dan memiliki standar manajemen mutu FDA dan ISO di industri FMCG. Kemitraan ini bertujuan untuk membangun pabrik palet pertama MMIX yang berlokasi di Tangerang, Banten, Indonesia.

Pembangunan pabrik ini menjadi tonggak penting bagi pertumbuhan industri kesehatan di Indonesia dan menunjang kebutuhan sehari-hari masyarakat. Direktur Utama PT Multi Medika Internasional Tbk Mengki Mangarek menjelaskan kehadiran pabrik ini memperkuat posisi MMIX sebagai salah satu pendatang baru di dunia personal care khususnya popok bayi, dewasa, dan pembalut wanita.

Selain itu, dapat memberikan banyak manfaat strategis, seperti menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal, mengurangi ketergantungan terhadap produk impor, dan mempercepat proses distribusi produk ke seluruh wilayah Indonesia.

“Kami sangat bersemangat untuk memulai proyek ini dengan NicePaper. Kolaborasi ini diharapkan dapat membawa perubahan pada penggunaan teknologi SAP (Super Absorbent Polymer) Jepang dan Jerman, termasuk sebagai bahan baku pendukung bahan nonwoven lainnya yang diperlukan untuk layanan kesehatan dan rumah sakit. industri serta kebutuhan perawatan pribadi dengan kualitas terbaik di dunia. kata Mengki.

Kolaborasi dengan NicePaper, retailer terkemuka produk kebersihan andal berteknologi Jepang-Jerman dan tersebar di Indonesia dengan 20.000 toko, diharapkan dapat membawa inovasi baru pada pasar popok di Indonesia. Langkah ini sejalan dengan visi MMIX untuk menjadi pionir dalam menyediakan produk kesehatan dan perawatan berkualitas tinggi.

Direktur NicePaper, Wu Qinqiu, mengatakan, “Mengapa Indonesia dan mengapa Multi Medika International? Kami melihat Indonesia sebagai salah satu negara di Asia Tenggara dengan populasi lebih dari 280 juta jiwa dan kelas menengah yang terus berkembang serta populasi yang stabil. Kedua, produsen SAP belum banyak dan sebagian besar masih impor. “Jadi dengan kehadiran kami di Indonesia, kami berharap akan terjadi transfer teknologi yang dapat mengurangi ketergantungan impor dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.”

Menurutnya, bermitra dengan MMIX merupakan keputusan yang sangat logis karena ia telah mengenal MMIX sejak tahun 2020, saat pandemi Covid melanda dunia. Saat itu MMIX menjadi partner sebagai distributor masker di Indonesia. NicePaper juga menyediakan salah satu bahan lapisan masker yang digunakan untuk mencegah virus dan bakteri.

MMIX merupakan pemimpin pasar distribusi masker medis dan masker harian di Indonesia. Melalui kemitraan ini, kami menjadi akrab dan yakin dengan kemampuan MMIX sebagai distributor masker kesehatan dan perawatan pribadi terkemuka di Indonesia.

Dengan pabrik barunya ini, MMIX berharap bisa menjadi salah satu pemain yang diwaspadai dalam 3-5 tahun ke depan.

MMIX sendiri telah menjadi pemain di industri kesehatan dan tercatat di Bursa sejak tahun 2022. Meski masih dalam tahap awal, MMIX sudah sangat agresif dalam memproduksi produk makanan premium dan produk perawatan pribadi sebagai bagian dari strategi ekspansi perusahaan. terus tumbuh rata-rata 25% setiap tahunnya.

Aksi korporasi ini dilakukan MMIX untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus memenuhi kebutuhan perawatan dan kebersihan diri dalam negeri, dan juga ke negara-negara seperti Australia, Singapura, Timur Tengah bahkan benua Amerika. , “tambahnya. CEO MMIX, Mengki Mangarek, mengakhiri wawancara.