Politisi PKB Sebut Belanja Haji 2025 Masih Bisa Dikurangi, Hilangkan Belanja Tidak Efisien

Sabtu, 4 Januari 2025 – 16.42 WIB

Jakarta, VIVA- Anggota Komisi VIII DPR RI An’im Falachuddin menilai masih ada celah untuk menekan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH). Salah satunya dengan memangkas deretan pengeluaran yang tidak efisien.

Baca juga:

Panitia Haji 2025 Usul Kemenag Terbitkan Pamflet Biaya Pemeriksaan Kesehatan Masyarakat

Gus An’im alias An’im Falachuddin menjelaskan, ada beberapa jenis pembiayaan yang bisa digunakan untuk menekan biaya haji. Misalnya, biaya penerbangan bisa ditekan semaksimal mungkin agar lebih murah tanpa mengurangi kualitas pesawat yang digunakan untuk mengangkut jamaah haji ke Tanah Suci.

“Saya kira perlu dibicarakan lebih lanjut agar biaya penerbangan dan akomodasi bisa ditekan untuk langkah selanjutnya,” ujarnya, Sabtu, 4 Januari 2025.

Baca juga:

DPRK khawatir jumlah calon presiden terlalu banyak karena Komite Sentral menghapuskan batasan presiden.

Selain biaya penerbangan, Gus An’im mengatakan, biaya katering juga bisa disederhanakan tanpa mengurangi kualitas. Yang terpenting, makanan masyarakat harus memenuhi syarat gizi dan kebersihan yang baik serta dapat dikonsumsi oleh jamaah lanjut usia yang berkebutuhan khusus. “Catering massal juga bisa menurunkan harga, tapi tidak bisa menurunkan kualitas,” kata politikus PKB itu.

Baca juga:

Sangat buruk! Ibu ini membocorkan rahasia tentang biaya sekolah dan les TK anaknya, pikir netizen

Menurut Gus An’im, PKB sepakat pembiayaan yang diberikan jamaah haji sebesar 60 persen, dan pembiayaan dari biaya konsesi sebesar 40 persen. “Kalau bisa biayanya 50:50 dari biaya jamaah haji dan biaya tunjangan,” ujarnya.

Selain itu, Gus An’im menyampaikan agar Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bisa melakukan progres terhadap pembiayaan haji, sehingga dalam jangka panjang biaya haji tidak menjadi beban yang semakin berat bagi jemaah haji Indonesia. “BPKH sudah dipisahkan dari Kementerian Agama untuk berinvestasi, tapi belum terlihat hasilnya,” kata Gus An’im.

Selain itu, biaya yang bisa ditekan antara lain minimalisasi ibadah haji oleh Kementerian Agama. Pasalnya, Kelompok Pembinaan Haji dan Umrah (KBIHU) kerap melaksanakan ibadah haji beberapa bulan sebelumnya dibandingkan sebelum pemberangkatan.

Menurut dia, alangkah baiknya jika jemaah cadangan yang sering tidak sempat menunaikan ibadah haji karena pemberangkatan mendadak, juga diberikan ibadah haji yang dilaksanakan di bawah Kementerian Agama. – Minimal ketika ada seruan haji, meski ada cadangan, tetap diadakan acara ritual.

Halaman berikutnya

Selain itu, biaya yang bisa ditekan antara lain minimalisasi ibadah haji oleh Kementerian Agama. Sebab, Kelompok Pembinaan Haji dan Umrah (KBIHU) kerap melaksanakan ibadah haji beberapa bulan sebelumnya dibandingkan sebelum pemberangkatan.

Almarhum menghadirkan legenda, trauma, dan keluarga



Sumber