Program Makan Gratis Segera Dimulai, PPO-MLB NU: Pesantren bisa mendapatkan manfaatnya

Sabtu, 4 Januari 2025 – 15.05 WIB

Jakarta – Pemerintah akan memulai kebijakan program Makan Gizi Gratis (MBG) pada 6 Januari 2024. Namun dinamika jelang pelaksanaan program andalan pemerintahan Prabowo Subianto ini cukup mengkhawatirkan.

Baca juga:

Ketua PBNU ingin berkontribusi dalam program makan gratis bergizi

Presidium Penyelamatan Organisasi dan Konsultasi Darurat Nahdlatul Ulama (PPO dan MLB NU) Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menegaskan perkataan tersebut. Hal itu terkait permintaan Gus Yahya untuk secara teknis mengikuti program makanan bergizi gratis.

Sekretaris PPO dan MLB NU KH Rizal terkesan dengan Gus Yahya karena sepertinya tidak ada cara lain yang lebih anggun.

Baca juga:

Aa gym mampir tepat, mengalahkan kemacetan di area pesantren

“Apa yang dilakukan PBNU dengan mengajak ikut berkarya, program makan gratis bergizi telah menempatkan NU sejajar dengan badan usaha yang membeli barang dan jasa,” kata Kiai Rizal pada Sabtu, 4 Januari 2025.

Kiai Rizal mengkritisi hal tersebut seolah tak ada jalan lain untuk menjaga marwah NU sebagai organisasi ulama pesantren. Sebab, ucapan Gus Yahya memberi kesan PBNU bermodalkan pesantren.

Baca juga:

DPRD DKI menilai Pramono Anung berkomitmen dalam penerapan aturan pesantren

Ia menyinggung pernyataan Gus Yahya soal pesantren PBNU yang digandeng pemerintah untuk dijadikan destinasi. proyek percontohan makanan bergizi gratis.

Ketua PBNU Gus Yahya meyakinkan bahwa program tersebut akan terlaksana dengan koordinasi pemerintah dan NU. Ini konyol, kata Rizal.

Panitia Penyelenggara Pra-MLB NU

Kiai Rizal mengatakan pesantren merupakan entitas sosial budaya yang mandiri dan mandiri dalam pengelolaannya. Menurutnya, pesantren berkewajiban mengangkat dan mengembangkan masyarakat NU karena epistemologi agama dan ilmu pengetahuan saling terhubung dan terintegrasi.

Ia juga menyampaikan fakta sejarah pesantren sebagai pendiri dan pembentuk masyarakat NU.

Menurutnya, pesantren merupakan akar pendukung sekaligus penyedia utama sumber daya manusia dan pemelihara jati diri NU.

Oleh karena itu, jangan meremehkan pesantren dengan mengklaim dirinya milik PBNU. Itu klaim yang salah karena pesantren merupakan badan hukum yang berdiri sendiri, jelas Rizal.

Rizal mengatakan, pesantren merupakan satu-satunya lembaga pendidikan yang terbukti memiliki rekam jejak menyediakan bekal makan kepada ribuan santri setiap harinya. Ia menilai, manajemen ponpes sudah berada pada posisi yang tepat untuk menyikapi hal tersebut, sebagaimana yang telah dilakukan selama puluhan tahun melalui “dapur-santri ponpes”.

Oleh karena itu, sungguh mengejutkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah berupaya menerapkan program makan bergizi gratis di beberapa pesantren dengan berkoordinasi langsung dengan para pendidik pesantren tersebut.

Lebih lanjut Kiai Rizal, PO dan MLB mengatakan NU mempunyai pandangan terhadap program strategis Presiden Prabowo Subianto;

1. Menghargai pemerintah melalui Kabinet Merah Putih dan meminta agar sekitar 23.370 pesantren se-Indonesia mendukung Jam’iyah Nahdlatul Ulama. 20136 Pondok pesantren mempunyai lembaga pendidikan formal; Madrasah (12.674) dan sekolah (7.462) telah merasakan manfaat dari penerapan kebijakan strategis makanan bergizi gratis.

2. Teknis pemberian “Makanan Gizi Gratis” agar dapat bekerjasama secara rasional dengan sistem pemberian makan kepada santri. Badan Gizi Nasional atau Daerah memberikan bantuan, bimbingan, dan pengawasan untuk memenuhi standar pelayanan sesuai dengan Program Strategis Makan Bergizi Gratis.

3. Makanan bergizi bagi santri, selain merupakan kebutuhan pokok setiap orang, juga merupakan bagian dari sistem pendidikan yang dijalankan oleh pesantren; telah menjunjung tinggi nilai-nilai filosofis, spiritual dan etika.

Halaman berikutnya

Sumber: adat

Halaman berikutnya



Sumber