Sosok anumerta Aipda Andithia, seorang polisi yang membantu wisatawan di Pantai Pengandaran

Minggu, 5 Januari 2025 – 06:50 WIB

Tasikmalaya, VIVA – Meninggalnya Aipda Anditya Munartomo meninggalkan kesan mendalam di hati rekan-rekannya di Polres Pagerageung Polres Tasikmalaya Kota. Pria kelahiran Jakarta, 31 Mei 1988 ini dikenal sebagai pribadi yang humoris, santun, dan sangat berdedikasi terhadap tugasnya sebagai anggota kepolisian.

Baca juga:

Pencuri gendut Kentung yang dikenal ngebut sepeda motor di parkiran minimarket berhasil ditangkap polisi.

Anditya bertugas di Polres Tasikmalaya Kota sejak Januari 2007, pada tahun 2008 bertugas di Polsek Pagerageung sebagai Bhabinkamtibmas Desa Nanggewer. Selama bertahun-tahun, ia menjadi teladan bagi rekan-rekannya di Polsek.

Salah satu rekannya, Bripka Sandi Triana mengaku sudah mengenal Anditiya sejak 2009. Ia menggambarkan Andithia sebagai sosok yang selalu memeriahkan suasana dengan selera humornya dan mudah menjalin hubungan baik dengan siapa pun, termasuk anggota baru.

Baca juga:

Kota tua masih menjadi tempat menginap favorit di Semarang dengan adanya Gereja Blenduk dan Gedung Marba yang terkenal.

Almarhum selalu lucu, mudah bergaul dan cepat akrab dengan anggota yang lain. Beliau juga sangat perhatian kepada kami semua, kata Bripka Sandi saat mengunjungi pemakaman di Desa Citeureup, Desa Sukapada, Kecamatan Pagerageung.

Baca juga:

Polisi menangkap 6 tersangka pelaku jual beli bayi demi keuntungan Rp 19 juta.

Selain humor, Anditia juga dikenal sebagai simbol keluarga yang hangat. Dia meninggalkan seorang istri dan dua putrinya yang masih kecil.

Rekan lainnya, Aiptu Nana, mengatakan Anditiya selalu menunjukkan ketelitian dalam bekerja sebagai Bhabinkamtibmas. Selama bertugas di Desa Nanggever, ia kerap menjadi penghubung yang baik antara polisi dan masyarakat setempat.

“Beliau sangat berdedikasi, sering membantu masyarakat di desa tempat beliau bekerja. Beliau selalu menjadi kebanggaan kami di Polsek Pagerageung,” kenang Aiptu Nana.

Anditiya meninggal dunia pada Jumat, 3 Januari saat bertugas saat menyelamatkan seorang wisatawan di Pantai Pangandaran. Meski berhasil menyelamatkan nyawa seorang remaja bernama Sevina Azakhra (14), ia terseret arus laut hingga akhirnya meninggal dunia setelah dievakuasi ke rumah sakit.

Atas pengorbanannya, Polri menganugerahinya Penghargaan Anumerta Aipda Andithya Munartomo (KPLB) dari Bripka.

“Kita semua kehilangan sosok senior yang inspiratif. Almarhum adalah teladan bagi kita dan jasa beliau akan selalu kita kenang,” tambah Bripka Sandi.

Jenazah Andithia dimakamkan di pemakaman keluarga di Desa Citeureup pada Sabtu pagi, 4 Januari, dengan upacara kepolisian yang dihadiri petugas Polres Tasikmalaya Kota.

Kepergiannya meninggalkan kesan mendalam bagi rekan-rekannya. Pelawak yang tidak mementingkan diri sendiri ini kini telah tiada, namun kenangan akan pengorbanan dan pengabdiannya tetap hidup di hati mereka.

Laporan Denden Ahdani/tvOne Tasikmalaya

Halaman berikutnya

Anditiya meninggal dunia pada Jumat, 3 Januari saat bertugas saat menyelamatkan seorang wisatawan di Pantai Pangandaran. Meski berhasil menyelamatkan nyawa seorang remaja bernama Sevina Azakhra (14), ia terseret arus laut hingga akhirnya meninggal dunia setelah dievakuasi ke rumah sakit.

Viral Video Petugas Ekspedisi di Salemba Lempar Paket ke Truk, Netizen Marah: Mundur Kalau Tak Mau Kerja!



Sumber