Minggu, 5 Januari 2025 – 00:04 WIB
GOWA, SEMOGA ANDA PANJANG HIDUP – Seorang guru dan seorang siswi SMA di Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) diserang warga karena diduga melakukan perbuatan cabul di sebuah masjid. Saat penggerebekan, warga merekamnya sebelum video rekamannya viral di media sosial.
Baca juga:
Guru SMK di Cilandak melecehkan siswinya, mengancam akan menurunkan nilai dan mempermalukannya
Berdasarkan laporan, tersangka laki-laki adalah seorang guru sekolah menengah veteran berinisial AR (28) dan siswinya berinisial NA (14).
Kapolsek Bungaya AKP Hamsir Natsir mengatakan, guru dan siswa tersebut ditangkap pemerintah setempat usai digerebek warga. Mereka ditangkap dan kemudian diinterogasi.
Baca juga:
Mayat perempuan telanjang sempat membuat heboh warga Gorontalo yang ternyata merupakan seorang siswi
“Iya betul, mereka diinterogasi. Keduanya dibawa warga ke rumah petugas Desa Bissoro. Setelah itu, kami bawa untuk dimintai keterangan,” kata Hamsir, Sabtu, 4 Januari 2025 mengomentari.
Dia menjelaskan, mereka digerebek saat pertama kali singgah untuk berlindung. Keduanya mengaku hendak menuju kawasan wisata Bissoloro di Kabupaten Gowa. Namun di tengah perjalanan turun hujan deras sehingga mereka berhenti untuk berteduh di masjid.
Baca juga:
Pengacara Rudy S Gani tertembak di kaki, polisi mencari pria misterius yang turun dari mobil
“Awalnya kedua pria tersebut hendak menuju tempat wisata di Bissoloro, namun di tengah perjalanan turun hujan sehingga mereka berhenti di sebuah masjid dan berteduh,” ujarnya.
Saat mengungsi di masjid, kata Hamsir, warga sempat menyaksikan aktivitas mencurigakan hingga akhirnya digerebek.
Hamsir mengatakan AR dan NA membantahnya saat ditangkap. Mereka mengaku tidak melakukan perbuatan tidak senonoh di masjid tersebut. Namun warga yang menyerbu tidak mempercayainya, karena mereka sendirian di dalam masjid sehingga menimbulkan kecurigaan di kalangan warga sekitar. Sehingga terlihat dalam video, warga menyerbu.
“Keduanya mengaku tidak berbuat apa-apa seperti yang diunggah di media sosial. Karena katanya hanya sekedar mencari suaka,” ujarnya.
Pada titik ini, mereka dipertemukan kembali dengan kedua sisi keluarga mereka. Hasilnya, kata Hamsir, keluarga guru dan siswa tersebut sepakat melakukan gencatan senjata untuk membicarakan masalah tersebut secara kekeluargaan.
Hasil mediasi antara orang tua dan anak sepakat untuk membawa perdamaian melalui penyelesaian masalah ini secara damai, kata Hamsir.
Awal mula aksi mesum seorang guru SMK di Chilandak yang bertujuan menindas seorang siswi terungkap.
AU, seorang guru SMK di Cilandak, Jakarta Selatan, diduga mengirimkan pesan tidak pantas kepada muridnya ZK yang berusia 17 tahun.
VIVA.co.id
3 Januari 2025