Ahmed Yohan DPR optimis mencapai swasembada pangan pada tahun 2027, karena

Minggu, 5 Januari 2025 – 21:08 WIB

Jakarta – Presiden Indonesia Prabowo Subianto bertujuan untuk mencapai swasembada pangan pada masa pemerintahannya. Elit Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) optimistis dengan tujuan swasembada pangan.

Baca juga:

Politisi PKB Sebut Belanja Haji 2025 Masih Bisa Dikurangi, Hilangkan Belanja Tidak Efisien

Politisi PAN sekaligus Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Ahmad Yohan Menteri Koordinator Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan mendorong terbitnya Perpres atau Perpres tentang Pembangunan dan Pemeliharaan Irigasi mendukung langkah yang diambil. tanggung jawab pemerintah pusat.

Johan meyakini bahwa dengan kebijakan tersebut dan kebijakan terkait pangan lainnya, tujuan swasembada pangan dapat tercapai pada tahun 2017. Dia menyebutkan sejumlah kebijakan pemerintah terkait pangan, seperti menaikkan harga pembelian gabah petani (GPP) dan mengurangi distribusi. saluran pupuk bersubsidi.

Baca juga:

DPRK khawatir jumlah calon presiden terlalu banyak karena Komite Sentral menghapuskan batasan presiden.

Dia mengatakan, pemerintahan Prabowo sejauh ini telah banyak mengambil langkah menuju stabilitas dan swasembada pangan.

“Misalnya pembangkit listrik tenaga air untuk gabah meningkat, saluran distribusi pupuk preferensial diperkecil, kemudian pembangunan irigasi menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Melihat itu semua, kami mandiri. Kami optimistis tujuan penyediaan pangan bisa tercapai,” kata Yohan dalam keterangannya, Minggu, 5 Januari 2025.

Baca juga:

Menurut para pengamat, penghapusan Presidential Threshold membuat beban partai politik semakin berat

Presiden Prabu Subianto

Johan menyinggung persoalan irigasi yang banyak dirugikan. Menurut dia, nyatanya masih ada sawah yang tidak mempunyai peluang untuk mengairi karena terbatasnya anggaran pemerintah provinsi.

Baginya, inisiatif pemerintah pusat yang mengambil tanggung jawab tersebut patut diapresiasi.

“Hal ini tidak hanya memberikan kemudahan bagi bupati dan gubernur. Namun juga mempercepat pelaksanaan ketahanan dan swasembada pangan,” kata Presidium Majelis Nasional Korps Alumni HMI (MN KAHMI).

Ia juga menjelaskan, DPR akan memantau kebijakan tersebut agar dapat diterapkan dengan baik. Menurut Yohan, jangan sampai niat baik dan keseriusan pemerintah terhadap ketahanan dan swasembada pangan gagal karena pelaksanaannya tidak dapat diterima.

“Komisi IV RDK memantau, mengawasi dan memastikan pembangunan irigasi dan upaya konservasi dilakukan secara maksimal oleh pemerintah pusat dan tidak ada yang disalahgunakan. “Mohon masyarakat juga memantaunya, jika ditemukan kejanggalan, beri tahu kami,” jelas anggota DPR asal daerah NTT itu.

Mantan Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan memastikan Presiden Prabowo akan segera menandatangani Perpres yang memperbolehkan pemerintah pusat membangun dan memelihara sistem irigasi di sejumlah daerah.

“Kami baru saja memutuskan pusat bisa membangun fasilitas irigasi seluas 1.000 hingga 3.000 hektar. Perpres sudah siap, bersih, diserahkan kepada Mensesneg. Mungkin bisa ditandatangani dalam 1-2 minggu. Zulhos, sapaan akrabnya, berkata.

Zulhas mengatakan, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp15 triliun untuk mengairi sawah di wilayah tersebut.

“Tahun 2025 disiapkan untuk irigasi sebesar Rp12,6 triliun, dan nantinya akan ditingkatkan menjadi Rp14-15 triliun untuk irigasi,” kata Zulhas.

Menurutnya, saat ini 2,6-3 juta hektare sawah tidak mendapat irigasi yang memadai. Oleh karena itu, tindakan perbaikan mungkin perlu segera diambil.

“Harganya antara 12,6 triliun rupiah hingga 15 triliun rupiah, termasuk dana daerah, untuk menyelesaikan irigasi secepatnya,” jelasnya.

Halaman berikutnya

Baginya, inisiatif pemerintah pusat yang mengambil tanggung jawab tersebut patut diapresiasi.

Halaman berikutnya



Sumber