Leandro Desábato ditangkap setelah menganiaya Graifte selama pertandingan Libertadores. Mantan pemain itu tiba di Tricolor bersama Gustavo Quinteros
Kedatangan Gustavo Quinteros di Gremio menyatukan pahlawan dari salah satu momen paling menyedihkan dalam sepakbola Brasil. Asisten pelatih Leandro Desábato ditangkap karena pelecehan rasial pada pertandingan Libertadores tahun 2005.
Pengacara pembela pada saat itu sedang membela Quilmes. Dalam pertandingan melawan Sao Paulo di Morumbi, dia bertengkar dengan striker Grafite dan melakukan kejahatan rasial. Setelah meninggalkan lapangan, polisi militer menangkap pemain tersebut dan membawanya ke DP ke-34 di São Paulo.
Desábato ditahan selama dua hari dan dibebaskan dengan jaminan. Kasus tersebut tidak dilanjutkan. Saat itu, sang pemain berusia 26 tahun dan terus bermain sepak bola. Pada tahun 2009, dia memenangi gelaran terbesar dalam kariernya, Libertadores, bersama Estudiantes, mengalahkan Cruzeiro di final.
Desábato yang pensiun sejak 2018 memiliki pengalaman melatih di Estudiantes dan Almagro. Tahun lalu, dia mulai bekerja sebagai asisten sepupunya Gustavo Quinteros di Velez Sarsfield. Dia memenangkan kejuaraan Argentina bersama klub Buenos Aires. Kini keduanya datang ke Gremio untuk menulis babak baru dalam sejarah mereka.
Ikuti konten kami di media sosial: Bluesky, Threads, Twitter, Instagram, dan Facebook.