Bukan sekedar cara sederhana vendor merekrut pemain, inilah makna mendalam di balik adegan Lotere dan Roti di Squid 2.

Minggu, 5 Januari 2025 – 17:26 WIB

Jakarta, VIVA- Salah satu adegan paling keren di serial Squid Game adalah saat vendor merekrut pemain. Di musim kedua, seorang penjual yang diperankan oleh Gong Yu menawarkan kepada para tunawisma di taman pilihan antara roti dan tiket lotre.

Baca juga:

Aktor ini pernah menolak peran utama di Squid, karena alasan yang mengejutkan!

Adegan ini seperti eksperimen sosial yang aneh. Namun, ternyata adegan tersebut mempunyai makna yang jauh lebih dalam.

Dikutip Collider, sutradara Hwang Dong-hyuk mengatakan bahwa adegan roti dan lotere merupakan cerminan dari kebencian sang penjual pada diri sendiri. Penjual tersebut seolah menguji nasib para tunawisma dengan memberikan pilihan kepada masyarakat miskin, sekaligus mengolok-olok kemiskinan mereka.

Baca juga:

Leonardo DiCaprio Dikabarkan Akan Muncul di Squid Game 3, Benarkah? Inilah faktanya

Hampir semua orang yang Anda temui di taman memilih tiket lotre. Kemudian penjualnya dengan kasar melemparkan roti tersebut ke dalam kantong kertas dan menginjak-injaknya.

Baca juga:

8 Aktor Permainan Tikus yang Terlibat Skandal Kontroversial

Tiba-tiba, para tunawisma itu kaget. Adegan ini merupakan bentuk keputusasaan dan kebencian yang mendalam terhadap diri sendiri dan orang lain.

Secara langsung, adegan roti dan lotere menunjukkan hubungan antara pemain dan penjaga dalam permainan yang mematikan. Pemain dan penjaga pada dasarnya adalah korban dari sistem yang sama.

Mereka semua terjebak dalam lingkaran setan yang memaksa mereka melakukan hal-hal ekstrem untuk bertahan hidup. Banyaknya hutang memaksa para pemain mempertaruhkan nyawa demi hadiah uang.

Sementara itu, para penjaga, yang seharusnya memiliki otoritas lebih besar, juga tunduk pada aturan main yang brutal. Mereka dipaksa melakukan tugas-tugas mengerikan demi imbalan finansial.

Tak hanya itu, penjual juga menjadi korban sistem yang tidak adil. Kontributor, penjaga, dan perekrut adalah individu yang berada dalam situasi sulit dan terpaksa membuat pilihan sulit.

Squid Game bukan hanya tontonan seru, tapi juga kritik sosial yang tajam. Serial ini mengajak pemirsa untuk berpikir tentang kesenjangan sosial, kemiskinan, dan eksploitasi manusia.

Karakter salesman seolah menantang penonton untuk berpikir kritis terhadap kenyataan bahwa setiap tindakan memiliki motivasi yang kompleks. Sosok salesman di Squid lebih dari sekedar antagonis jahat.

Ini adalah ekspresi sisi gelap orang-orang yang terjebak dalam sistem yang tidak adil. Kisahnya menjadi pengingat bahwa sekuat atau sekuat apa pun seseorang, setiap orang mempunyai luka masa lalu dan kekhawatiran yang mendalam.

Halaman berikutnya

Mereka semua terjebak dalam lingkaran setan yang memaksa mereka melakukan hal-hal ekstrem untuk bertahan hidup. Banyaknya hutang memaksa para pemain mempertaruhkan nyawa demi hadiah uang.

Halaman berikutnya



Sumber