Garro, dari Korintus, didakwa melakukan pembunuhan setelah kecelakaan itu

Gelandang tersebut telah didengarkan, dibebaskan dan bisa kembali ke Brasil

5 Januari
2025
– 11:59

(diperbarui pada 12:08)




Rodrigo Garro

Rodrigo Garro adalah salah satu dari sedikit pilar Korintus.

Foto: Corinthians melalui Instagram / Estadão

Rodrigo Garro dari Corinthians didakwa melakukan pembunuhan – tidak ada niat untuk membunuh – setelah kecelakaan di provinsi La Pampa Argentina pada hari Minggu 5. Seorang pengendara sepeda motor tewas dalam tabrakan tersebut.

Gelandang tersebut bersaksi di persidangan bahwa konsumsi alkohol tidak menjadi faktor yang memberatkan kasus yang menimpa atlet tersebut, karena jumlahnya kurang dari 1 gram per liter darah.

Garro dibingkai berdasarkan Pasal 84, yang mengatur tentang kecerobohan dan kelalaian saat mengemudi. Kini, jaksa yang menangani kasus tersebut akan memutuskan apakah akan mengajukan pengaduan, mengikuti dakwaan, dan mengklasifikasikan kasus tersebut sebagai pembunuhan sebelum hakim dapat memutuskan apakah kasus tersebut harus disidangkan. Prosesnya akan berlangsung dari 1 hingga 2 tahun.

Meski sudah dibebaskan, SIMnya telah ditangguhkan dan sang pemain harus hadir di pengadilan di La Pampa jika diminta. Hakim juga tidak melarang Garro meninggalkan negaranya. ke tanah, Atlet “Corinthians” akan kembali ke Brazil dan akan bermain kembali seperti biasa bersama seluruh tim pada Selasa pagi, 7.

Sebuah kecelakaan

Insiden itu terjadi Sabtu dini hari di General Pico, provinsi La Pampa, Garro ke-4 sedang mengendarai pikap Dodge RAM ditemani oleh orang yang tidak terluka. Menurut portal lokal, mobilnya bertabrakan dengan pengendara sepeda motor Guerrero 110cc yang mencoba memasuki 108th Street saat berkendara di 300th Street. HD di Boca de Todos.

Tidak ada rambu dan lampu di lokasi tabrakan. Lampu depan sepeda motor mati, dan pengemudinya tidak memakai helm.

Menurut surat kabar lokal Buku harian Pampapemain tersebut ditangkap sementara dan dibawa ke kantor polisi, di mana dia memberikan pernyataan dan dibebaskan. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan kandungan alkohol 0,5 dalam darah atlet tersebut, sehingga memperburuk kondisinya, karena tingkat toleransi alkohol untuk mengendarai mobil di Tanah Air adalah nol.

**Dengan data dari Estadão

Sumber