Greenland menginginkan kemerdekaan segera dari Denmark, dan Trump menolak untuk menyetujuinya

Minggu, 5 Januari 2025 – 10:31 WIB

New York, VIVA – Perdana Menteri Greenland Mute Egede menyerukan kemerdekaan pulau itu dari Denmark pada hari Jumat, 3 Januari 2024, sebagai langkah menuju kemerdekaan penuh dan mengakhiri apa yang disebutnya sebagai “belenggu kolonialisme”.

Baca juga:

Hamas menuduh Otoritas Palestina di Tepi Barat “melayani musuh Zionis”.

Pengumuman tersebut disampaikan dalam pidato Tahun Baru yang menarik perhatian dunia.

Egede menekankan bahwa Greenland mempunyai hak untuk menentukan nasib sendiri, terutama dalam sorotan internasional setelah mantan Presiden AS Donald Trump memperbarui minatnya untuk membeli wilayah tersebut.

Baca juga:

Donald Trump telah menegaskan bahwa AS hanya mengakui dua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan

Greenland, yang merupakan koloni Denmark hingga tahun 1979 dan saat ini menerima subsidi tahunan sebesar 500 juta euro (sekitar Rp 8,3 triliun), masih menghadapi hubungan yang timpang dengan Kerajaan Denmark.

Baca juga:

Pengakuan buruk pelatih kepala “Kopenhagen” tentang nasib Kevin Dix

“Sejarah dan keadaan saat ini menunjukkan bahwa kerja sama dengan Denmark belum berhasil menciptakan kesetaraan penuh,” kata Egede, menekankan pentingnya Greenland merencanakan jalannya sendiri sebagai negara merdeka.

Pulau ini telah otonom sejak tahun 1979 dan memenangkan hak untuk mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 2009 melalui referendum. Namun ketergantungan ekonomi dan pengaruh politik Denmark masih terasa.

Potensi strategis dan ekonomi

Dengan jumlah penduduk sekitar 57.000 jiwa, Greenland memiliki kekayaan sumber daya alam berupa minyak, gas alam, dan mineral langka yang menjadi fokus perhatian dunia. Selain itu, pulau ini merupakan lokasi strategis pangkalan Angkatan Udara Amerika Serikat.

Ketertarikan terhadap Greenland bangkit kembali setelah Trump mengulangi gagasan kontroversialnya untuk membeli wilayah tersebut. Egede dengan keras menolak gagasan tersebut, dan mengatakan bahwa Greenland “tidak untuk dijual dan tidak akan pernah dijual.”

Denmark sendiri mendapat kecaman karena kebijakan bersejarahnya di Greenland, termasuk kampanye wajib kontrasepsi pada pertengahan abad ke-20. Sebagai tanggapannya, pemerintah Denmark baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah meningkatkan anggaran pertahanan di Greenland sebesar 1,3 miliar euro (sekitar Rp 21,7 triliun).

Namun, Menteri Pertahanan Denmark Troels Lund Poulsen menyebut waktu pengumuman investasi tersebut adalah suatu kebetulan, meskipun Trump kembali berminat.

Egede mengisyaratkan bahwa Greenland dapat mengadakan referendum kemerdekaan bersamaan dengan pemilihan parlemen pada bulan April mendatang.

“Upaya telah dimulai untuk menjadikan Greenland sebagai negara merdeka,” katanya, menyerukan warga untuk mendukung visi tersebut dalam pemilu mendatang.

Greenland kini memiliki parlemen dan pemerintahan sendiri, namun masih memilih dua anggota Folketing, atau Parlemen Denmark. Jika referendum kemerdekaan digelar, maka akan menjadi peristiwa penting dalam sejarah wilayah tersebut.

Halaman berikutnya

Dengan jumlah penduduk sekitar 57.000 jiwa, Greenland memiliki kekayaan sumber daya alam berupa minyak, gas alam, dan mineral langka yang menjadi fokus perhatian dunia. Selain itu, pulau ini merupakan lokasi strategis pangkalan Angkatan Udara Amerika Serikat.

Halaman berikutnya



Sumber