Minggu, 5 Januari 2025 – 18:18 WIB
Bali, PANJANG HIDUP – Kunjungan wisatawan asing maupun lokal ke “Pulau Dewata” sebagai destinasi dunia semakin meningkat. Kedatangan yang terus menerus ke Bali menyebabkan kemacetan di beberapa titik di Pulau Seribu Pura.
Baca juga:
Serangan Penyu Bali Pembangunan di ZEE tidak menghentikan penerbangan di bandara
Guna mengurangi kemacetan lalu lintas, pemerintah pusat dan daerah terus berupaya membenahi dan memperbaiki sarana transportasi. Salah satunya transportasi laut melalui jasa taksi air.
Menteri Perhubungan Dudi Purwagandi mengatakan salah satu cara termudah bagi wisatawan mancanegara maupun domestik untuk mencapai destinasi wisata selain melalui jalur darat juga melalui jalur laut melalui layanan taksi air.
Baca juga:
Jumlah penerbangan terbanyak ke Bandara Ngurah Rai di Bali berasal dari Jakarta
Dari Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, wisatawan bisa menggunakan layanan ini langsung menuju Sanur, Seminyak, Kuta, dan Nusa Penida.
Baca juga:
Bandara I Gusti Ngurah Rai akan membuka posko terpadu untuk memantau lalu lintas Natal dan Tahun Baru
Jalur ini lebih pendek dibandingkan sebelumnya, misalnya wisatawan ke Nusa Penida harus menggunakan speedboat dari Pelabuhan Sanur, jelas Menteri Perhubungan Dudi Purvagandi di Instagram @kemenhub151, Jumat, 3 Januari 2025.
Oleh karena itu, Menteri Perhubungan Dudi Purwagandi meminta Dirjen Perhubungan Laut mempertimbangkan layanan taksi air dari Bandara Ngurah Rai langsung ke Sanur, Seminyak, Kuta, dan Nusa Penida.
Sebelumnya, Giri Prasta yang terpilih sebagai calon Wakil Gubernur Bali juga mengatakan, selain membangun MRT, salah satu langkah yang akan dilakukan pemerintah Bali adalah pembangunan tol laut untuk meringankan beban masyarakat. kemacetan lalu lintas di Bali. Kebutuhan infrastruktur akan dilaksanakan antara bulan Januari dan Februari 2025.
Konsep transportasi dengan layanan tol laut yang mengangkut wisatawan dengan transportasi laut hanya menggunakan armada kapal laut.
“Hal ini akan mampu mengurai kemacetan lalu lintas di Bali, khususnya di wilayah Bali Selatan,” kata Giri Prasta, Jumat, 13 Desember 2024.
Untuk lahan parkir hanya dijelaskan pembangunan lahan parkir atau parking lot saja. Setelahnya, armada kapal akan mengantarkan wisatawan ke hotel atau destinasi lainnya.
Menurutnya, hal itu tidak bisa dilakukan dengan pelebaran jalan yang ada untuk mengatasi situasi lalu lintas. Yang dapat Anda lakukan hanyalah membuat pintasan.
“Astungkara akan mulai beroperasi pada Januari-Februari, kami bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mengakuisisi armada kapal,” jelasnya.
Pemerintah menggandeng Balai Besar Wilayah Sungai Penida (BWSBP) Bali untuk membangun jalan lintas tersebut.
“Kita bicarakan yang pertama dari bandara ke Canggu, dari bandara ke Nusa Dua,” tambah Giri Prasta.
Dulu, beberapa wisatawan juga menggunakan jukung di jalur Canggu – Uluwatu, khususnya di Pantai Padang-Padang. Dikembangkan oleh perusahaan tiket berlabel Go Boat, armada ini menyediakan layanan transfer antar fasilitas wisata bahari di Bali.
Halaman berikutnya
Sumber: ANTARA FOTO/Wira Suryantala