Minggu, 5 Januari 2025 – 11:06 WIB
Riau, VIVA – PSMS Medan kalah 0-1 saat menjamu PSPS Pekanbaru di Stadion Kaharuddin Nasution, Riau, Sabtu sore, 4 Januari 2025. Meski demikian, peluang untuk mencapai 8 besar Liga 2 Indonesia masih terbuka lebar. musim 2024/2025.
Baca juga:
Jika Tony Sucipto tidak menghadapi Persipal, kata pelatih kepala Persela Zulkifki Syukur.
Pada menit ke-66 babak kedua, tuan rumah berhasil mencetak satu-satunya gol Noriki Akada. Gol ini memberi poin bagi Ayam Kinantan.
Pelatih PSMS Neil Maizar memuji upaya maksimal anak asuhnya meski hasil akhir tak sesuai ekspektasi. Ia mengatakan perdebatan ini berlangsung intens.
Baca juga:
PSPS, PSMS berharap bisa meraih 3 poin di Pekanbaru, laga penting melawan pemain asing.
“Hari ini hasilnya kurang bagus bagi kami, tapi penampilan anak-anak luar biasa. Mereka tampil maksimal selama 2×45 menit, terutama di 25 menit terakhir babak kedua saat kami menguasai permainan. “Kami tidak bisa mencetak gol,” kata Nilmayzar usai pertandingan.
Baca juga:
PSPS Vs PSMS akan menentukan 8 besar Liga 2
Paruh pertama pertandingan berlangsung menegangkan dengan kedua tim saling bertukar serangan. Didukung komunitas tuan rumah, PSPS, John Mena dan Ilhom Fathoni mencoba mengambil inisiatif menyerang. Namun ketatnya pertahanan PSMS yang diiringi Rewan dan Rachmad Ramadhan membuat serangan PSPS kerap terhenti.
Peluang terbaik PSMS hadir pada menit ke-53 lewat tembakan keras Fabio Gama yang hanya membentur mistar gawang. Sayangnya, peluang tersebut berubah menjadi momen terbaik PSMS sebelum gol penentu PSPS tercipta.
Petaka terjadi pada menit ke-65. Kiper PSMS Fakhrurrazi Quba tak sabar menunggu tendangan jauh Ilhom Syafri. Noriki Akada langsung memanfaatkan bola liar untuk mencetak gol pertamanya bersama PSPS.
Selain itu, PSMS Medan mengganti kiper Fakhrurrazi Quba dengan Abdul Rochim. Neil Maizar menjelaskan alasan dilakukannya perubahan ini.
“Gol PSPS disebabkan oleh kesalahan teknis. Fakhurrozi seharusnya lebih tenang menghadapi situasi. Ini hanya masalah teknis. “Tetapi hal seperti itu seharusnya tidak terjadi di level ini,” kata Neil Maizar soal gol lawan.
PSMS yang ketinggalan berusaha bangkit. Juninho Cabral dan Fabio Gama terus memberikan tekanan ke pertahanan PSPS, namun tendangan tajam Rudy Razak membuat tim tuan rumah tetap aman hingga peluit akhir berbunyi.
Hasil ini membuat PSMS turun ke peringkat keempat klasemen dengan 23 poin. Kendati demikian, Nilmayzar optimistis peluang timnya lolos ke babak 8 besar belum sepenuhnya tertutup.
“Ini pertarungan empat tim, Bekasi (FC Kota Bekasi), (PSKC) Cimahi, kami (PSMS), PSPS. Masih ada peluang tergantung hasil pertandingan terakhir. “Kami akan fokus pada laga melawan Sriwijaya, semoga anak-anak memberikan hasil yang terbaik,” ujarnya.
Pemain PSMS Izmi Hatuwe pun mengungkapkan kekecewaannya, meski ia mengatakan timnya sudah berusaha semaksimal mungkin.
“Pertandingan hari ini sangat intens. Kami berjuang keras, namun hasilnya tidak menguntungkan kami. Inilah sepak bola, pemenang dan pecundang. “Tetapi semangat tim tetap luar biasa,” katanya.
Dengan satu laga tersisa melawan Sriwijaya FC, PSMS wajib meraih kemenangan dan berharap hasil lain berpihak pada mereka untuk finis di 8 besar Liga 2 musim ini.
Halaman berikutnya
“Gol PSPS disebabkan oleh kesalahan teknis. Fakhurrozi seharusnya lebih tenang menghadapi situasi. Ini hanya masalah teknis. “Tetapi hal seperti itu seharusnya tidak terjadi di level ini,” kata Neil Maizar soal gol lawan.