Sayang sekali! Sebuah rumah sakit Indonesia di Gaza utara telah lumpuh total akibat serangan Israel yang tiada henti

Minggu, 5 Januari 2025 – 15:28 WIB

Gaza, LANGSUNG – Meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah berulang kali menyerukan agar mereka berhenti, serangan Israel terhadap fasilitas medis di Gaza utara terus berlanjut.

Baca juga:

Sebuah tank Israel diledakkan oleh Hamas, beberapa tentara Zionis berbohong

Salah satu rumah sakit yang terkena dampak adalah rumah sakit Indonesia di kota Beit Lahiya, Gaza utara. Fasilitas medis tersebut, yang dulunya merupakan salah satu rumah sakit terbesar di wilayah tersebut, hampir tidak berfungsi setelah berminggu-minggu diserang dan dikepung oleh pasukan Israel.

Arsip – Rumah sakit Indonesia di Beit Lahiya, utara Gaza, yang tidak lagi beroperasi karena serangan Israel.

Baca juga:

Menurut IFRC, seorang bayi meninggal karena hipotermia di Gaza, yang merupakan indikasi parahnya krisis kemanusiaan.

Dr. Ravia Tambur, petugas medis di salah satu rumah sakit di Indonesia, menggambarkan situasi yang sangat memprihatinkan. Dalam rekaman pesan audio yang dikirim ke Mata Timur Tengahia menemukan bahwa serangan terus berlanjut, termasuk tembakan artileri berat dan serangan quadcopter tak berawak.

“Kendaraan militer Israel bergerak menuju rumah sakit,” kata dokter tersebut. Suara genderang dan ledakan terdengar di latar belakang, sehingga memperburuk situasi di lapangan.

Baca juga:

Israel melancarkan serangan dini hari terhadap Khan Younis, membunuh kepala polisi Gaza dan perwakilannya

Serangan ini membuat rumah sakit yang seharusnya menjadi tempat perawatan ribuan warga Gaza menjadi sasaran tembak. Selama beberapa bulan, fasilitas tersebut menjadi sasaran bom dan tembakan artileri, menyebabkan kerusakan parah pada bangunannya.

Selain itu, persediaan medis semakin menipis dan banyak pekerja medis terpaksa bekerja dalam kondisi yang sangat sulit dan berbahaya.

Situasi di Gaza semakin memburuk sejak serangan Israel terhadap wilayah tersebut meningkat pada awal Oktober. Rumah sakit di Indonesia yang merawat ribuan pasien kini berjuang untuk bertahan hidup.

Banyak pasien yang memerlukan perawatan darurat tetapi tidak dapat mengakses rumah sakit yang dapat memberikan perawatan.

Ketua WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, telah berulang kali meminta Israel menghentikan serangan terhadap rumah sakit dan pusat kesehatan di Gaza.

Dalam sebuah pernyataan awal pekan ini, Tedros menyatakan keprihatinannya bahwa rumah sakit di Gaza sekali lagi berubah menjadi medan pertempuran. Ia juga menambahkan bahwa sistem kesehatan di Gaza berada di bawah ancaman serius, sehingga membahayakan keselamatan banyak warga sipil.

“Kami ulangi: hentikan serangan terhadap rumah sakit. Masyarakat di Gaza harus memiliki akses terhadap layanan kesehatan. Pekerja kemanusiaan harus memiliki akses terhadap perawatan medis,” tegas Tedros.

Halaman berikutnya

Selain itu, persediaan medis semakin menipis dan banyak pekerja medis terpaksa bekerja dalam kondisi yang sangat sulit dan berbahaya.

Pemain asing “Persib” siap bermain melawan “Bali United”.



Sumber