Senin, 6 Januari 2025 – 16.35 WIB
Jakarta, VIVA- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan Pemerintah Daerah (Pemda) harus mendorong masyarakat untuk mengembangkan bahan pangan yang berbeda. Menurut dia, hal ini untuk mendukung program diversifikasi pangan dan mengurangi ketergantungan terhadap beras.
Baca juga:
Menteri Mu’ti Tinjau Makanan Bergizi Gratis di Semarang: Menunya Sesuai Harapan Presiden
Tito mengatakan, langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memanfaatkan peluang lokal sesuai karakteristik daerah. Sebagaimana tertuang dalam Keputusan Presiden (Perpres) Nomor 81 Tahun 2024 “Tentang Percepatan Keanekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal”.
Mendukung Perpres Nomor 81 Tahun 2024, “Optimalisasi Diversifikasi Pangan, Yaitu Menghasilkan Produk Pangan yang Lebih Beragam.” “Jangan hanya bergantung pada beras,” kata Tito, Senin, 6 Januari 2025.
Baca juga:
Gubernur Lemhanas Tinjau Makanan Bergizi Gratis di Depok, Ini Pesannya
Untuk mendukung diversifikasi produksi pangan, Tito mengatakan diperlukan gerakan tanam di setiap daerah hingga tingkat desa. Apalagi, lanjutnya, sebagian besar wilayah di Indonesia memiliki lahan yang subur. Dengan demikian, menurut Tito, jika pemerintah daerah mendorong masyarakat untuk tidak bergantung pada beras, maka permintaan beras akan berkurang dan pasokannya bisa dialihkan untuk ekspor.
Baca juga:
Menurut BGN, dalam Program Gizi Bergizi, susu menjadi prioritas bagi daerah yang memiliki sapi perah.
“Sesuai instruksi Presiden yang memimpin rapat koordinasi Zoom Meeting yang dilaksanakan akhir Desember lalu, jika gerakan tanam digalakkan di setiap daerah, maka gerakan tanam bisa dihentikan di setiap daerah, di setiap desa. jelas Tito.
Menurutnya, Indonesia merupakan negara tropis dengan sumber daya alam yang beragam dan iklim yang mendukung. Oleh karena itu, kata dia, potensi tersebut harus dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan bersama.
“Makanan lokal kita sebenarnya banyak, kita punya jagung, kita punya sagu, kita punya sukun, kita punya ubi, kita punya singkong, kita punya sorgum, kita punya talas atau talas, dan sebagainya,” kata eks Nasional ini. Kapolri.
Untuk itu, Tito meminta agar regulasi yang mendukung ketahanan pangan lokal diterapkan. Menurut dia, pemerintah berencana membentuk kelompok di tingkat pusat dan daerah. Selain itu, Tito juga membuat peraturan yang memuat pedoman untuk membantu pemerintah daerah dan masyarakat dalam melaksanakan diversifikasi pangan.
“Kelompok daerah, saya bisa menjadi pemandu Menteri Dalam Negeri untuk mengoptimalkan diversifikasi produk pangan, termasuk bentuk organisasinya dan langkah apa yang harus diambil daerah untuk mendorong promosi penduduk. Saya akan memberikan instruksi tentang ini,” katanya. menyimpulkan (semut)
Halaman berikutnya
“Makanan lokal kita sebenarnya banyak, kita punya jagung, kita punya sagu, kita punya sukun, kita punya ubi, kita punya singkong, kita punya sorgum, kita punya talas atau talas, dan sebagainya,” kata eks Nasional ini. Kapolri.