Senin, 6 Januari 2025 – 13:29 WIB
Jakarta – Panglima Komando Armada Republik Indonesia (Pangkoarmada RI) Laksamana Madya TNI Denih Hendrata mengumumkan Kepolisian Militer Angkatan Laut (Pomal) RI telah menangkap tiga personel TNI Angkatan Laut yang diduga terlibat penembakan warga sipil di resor KM 45. telah melakukan Kawasan Tol Merak – Jakarta Kamis dini hari tanggal 2 Januari 2025.
Laksamana TNI Denih mengungkapkan, tiga tersangka yang ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka dalam peristiwa tersebut adalah Sertu AA, Sertu RA, dan Klk BA.
“Tiga anggotanya saat ini sedang diperiksa di Puspomal. Kami baru saja menghadiri pemaparan judul kasus di Polda Banten. Kapolda Banten juga hadir untuk pengembangan kasus ini,” kata Panglima. Laksamana TNI Denih Hendrata di Markas Besar TNI, Jakarta, Senin, 6 Januari 2025.
Ia menambahkan, penyidik Pomal kini telah meningkatkan status ketiga prajurit TNI AL tersebut dari penyidikan ke penyidikan. Dengan begitu, lanjut Panglima TNI, ketiga pelaku tersebut ditangkap pada 20 hari pertama sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Kami ingin tegaskan TNI Angkatan Laut tidak tinggal diam terhadap permasalahan ini, kami berupaya mengambil langkah cepat dan transparan untuk mencari bukti-bukti untuk mengetahui kejadian sebenarnya melalui proses penyelidikan bersama antara Puspomal dan Polda Banten,” ujarnya. – katanya.
Sementara itu, Laksamana Muda TNI Samista dari Pusat Polisi Militer (Puspomal) TNI Angkatan Laut menjelaskan, penembakan tersebut bermula dari rencana salah satu prajurit TNI Angkatan Laut, Brio, untuk membeli kendaraan roda empat Honda Brio berinisial Sertu RA. Seorang penjual mobil bernama Ires.
Dalam prosesnya, Sertu RA mengajak kerabatnya, Sertu AA, untuk berangkat ke wilayah Banten untuk operasi pembelian mobil. Namun karena Sertu AA tidak paham dengan mesin mobil, Sertu AA menawarkan Sertu RA dan Klk BA untuk membantunya mengecek mesin mobil yang ingin dibelinya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap ketiga pelaku, setelah melakukan transaksi, mereka dihadang dan diserang oleh sejumlah orang tak dikenal sehingga terjadi baku tembak yang mengakibatkan satu warga meninggal dunia, dan satu orang luka terkena peluru. . luka
Jadi peran ketiga orang ini sebenarnya adalah rekan kerja. Jadi perannya bukan eksekutif, bukan seperti itu. Itu rekan kerja, kata Danpuspomal Laksamana Muda Samista saat ditanya tentang peran ketiga prajurit TNI AL tersebut.
“Sebenarnya karena pelaku yang dipukul tadi adalah saudara, pelaku ini adalah paman AA, dan dalam video itu dia keluar dari toilet dan dihadang. Itu yang dikatakan pamannya. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, dia belum ditemukan, namun ada elemen dalam perkembangan yang menegaskan, “Kami berharap hal ini sedang diselidiki.”
Selain itu, Danpuspomal menegaskan pihaknya akan terus memantau dan berupaya membuka kasus penembakan ini secara transparan dan profesional.
Yakinkan kami, kami TNI Angkatan Laut akan memprosesnya sesuai aturan yang berlaku, ujarnya.
Baca juga:
Kapolda Banten mengungkap motif pembajakan mobil di Tangerang yang berujung penembakan hingga tewasnya seorang penyewa