Pemandangan menu makan lengkap gratis di Depok senilai Rp 10k

Selasa, 7 Januari 2025 – 00:06 WIB

depok, VIVA – Penerima manfaat menyambut hari pertama program Makan Gizi Gratis (MBG) dengan penuh semangat. Ribuan siswa dari sejumlah sekolah di wilayah Depok menerima menu MBG sebesar Rp 10.000. Makanan dimasak di dapur umum di bawah pengawasan Badan Gizi Nasional (BGN). Salah satunya di Dapur Kebayunan di Kecamatan Tapos, Depok. Di sini melayani 15.000 porsi ke 39 sekolah di Depok.

Baca juga:

Menu makan gratis bergizi hari pertama di Depok yang diganti jeruk tidak termasuk susu.

Masakan Kebayunan terdiri dari lima masakan yang digabungkan menjadi satu. 3000 porsi dimasak di setiap dapur. Menu MBG masak hari ini adalah nasi, ayam teriyaki, orek tempe, bayam, buncis dan buah jeruk.

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas RI), TB. Ace Hasan Syadzily mengatakan menu tersebut cocok dengan harga fix yakni Rp 10 ribu. Program MBG dirancang untuk siswa sekolah dari PAUD hingga SMA.

Baca juga:

Budiman Sudjatmiko menjelaskan arus kas dari makanan bergizi gratis di desa

“Kalau dilihat dari isi menunya, saya kira sudah Rp 10.000. “Kita lihat misalnya nasinya tergantung gram ya, lalu ada ayam, ada orek tempe, ada sayur-sayuran, ada sayur-sayuran,” ujarnya pada Senin, 6 Januari 2025.

Menu nutrisi gratis hari pertama di Depok tidak termasuk susu

Foto:

  • VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)

Baca juga:

Penjelasan BGN tentang susu untuk makanan bergizi gratis bisa diganti dengan daun kelor.

Kelima masakan dalam masakan Kebayunan ini diakui mempunyai menu yang berbeda-beda. Namun yang jelas standar tersebut disesuaikan oleh ahli gizi di dapur masing-masing.

“Beberapa sebelumnya, di dapur kedua, kami melihat menu yang sama lagi, satu tempe, lalu telur, sayur, dan dua jeruk. Jadi kalau dilihat dari segi barangnya cukup Rp 10.000 saja, ujarnya.

Tidak ada susu di menu MBG di hari pertama. Menu susu diganti dengan jeruk. Ace mengatakan, susu harus tetap tersedia di masa depan karena bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi anak.

“Ini bagian dari peningkatan kualitas gizi anak-anak kita,” ujarnya.

Ace mengatakan akan selalu ada pemantauan distribusi dari distributor hingga penerima. Dengan cara ini, kami dapat menjamin kualitas makanan kepada penerimanya dalam kondisi tidak basi. Jika ditemukan makanan basi, dapat dilaporkan kepada staf dapur.

“Saya kira dapur ini punya manajer dapur, ahli gizi, dan ada yang bertanggung jawab operasional,” tambahnya.

Ace mengatakan program MBG memberikan dampak positif terhadap lingkungan. Sebab dia menyerap pekerjaan dari tim sekitar.

“Dari proses dapur hari ini, kami melihat dia bisa mempekerjakan pekerja lokal di lingkungan sini. Setiap dapur mempekerjakan 46 orang lokal. Artinya dengan adanya program pangan bergizi ini diharapkan juga dapat mendorong dan menggairahkan perekonomian masyarakat setempat. “Termasuk serapan tenaga kerja di area dapur,” imbuhnya.

Kemudian, lanjutnya, potensi ekonomi usaha kecil menengah di sekitar dapur juga meningkat. Pengelola dapur membeli makanan olahan dari warga sekitar. “Tentunya kami berharap para mitra di sini juga dapat memanfaatkan potensi pangan lokal yang ada di daerah ini,” tutupnya.

Halaman berikutnya

Tidak ada susu di menu MBG di hari pertama. Menu susu diganti dengan jeruk. Ace mengatakan, susu harus tetap tersedia di masa depan karena bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi anak.

Halaman berikutnya



Sumber