Pemerintah mengalokasikan Rp386,9 triliun untuk subsidi BBM dan listrik pada tahun 2024

Senin, 6 Januari 2025 – 15:07 WIB

Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengalokasikan Rp386,9 triliun untuk membayar subsidi energi. Terdiri dari bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, minyak tanah, elpiji 3 kilogram (kg), dan listrik.

Baca juga:

Shri Mulyani: Defisit APBN 2024 Rp 507,8 triliun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, harga solar yang harus dibayar warga adalah Rp11.950 per liter. Namun APBN mematok harga Rp5.150 per liter, sehingga solar yang hanya dibeli masyarakat harganya Rp6.800 per liter.

Jadi selisihnya Rp 11.950 dan Rp 6.800 itu dibayar atau diganti APBN, berapa yang diganti APBN? Rp 5.150 per liter. Jadi kalau beli solar 20 liter setelah beli, ibaratnya hanya dapat dari APBN Saudara dapatnya Rp 100.000,” kata APBN KiTA dalam jumpa pers, Jakarta, Senin, 6 Januari. tahun 2025.

Baca juga:

Prabowo Kunjungi Kemenkeu Cek Penutupan Buku APBN, Shri Mulyani: Pertama Kali Presiden Datang

harga BBM dan citra SPBU pertamina (dok: pertamina)

Suahasil mengatakan pada tahun 2024, APBN mengalokasikan subsidi solar sebesar Rp89,7 triliun. Dalam hal ini diperkirakan penerima manfaat mencapai 4 juta.

Baca juga:

Shri Mulyani memaparkan angka APBN 2024, defisit di bawah target

Begitu pula untuk pertalite, Suahasil mengatakan harga asli pertalite adalah Rp 11.700 per liter. Namun APBN mencakup Rp1.700 per liter sehingga harga yang dibayarkan masyarakat hanya Rp10.000 per liter.

“Tahun 2024 APBN-nya sebesar Rp56,1 triliun, dan kami perkirakan sebesar Rp157,4 juta untuk kendaraan berbahan perthalite,” jelasnya.

Suahasil mengatakan, harga minyak tanah asli Rp 11.150 per liter, dengan subsidi Rp 8.650 per liter, masyarakat memberi minyak tanah Rp 2.500 per liter.

Pada akhir tahun 2024, realisasinya sebesar Rp4,5 triliun, dimana 1,8 juta penerima manfaat akan menerima subsidi.

Kemudian harga awal LPG 3 kg adalah Rp 52.750 per tabung, dalam hal ini APBN akan menanggung Rp 30.000 per tabung. Artinya, warga hanya membayar Rp 12.750 untuk LPG.

Menurut Suahasil, penjualan elpiji 3 kg sebesar Rp 80,2 triliun, dimana 40,3 juta konsumennya merupakan listrik RT 900 VA subsidi dan non subsidi, realisasi tahun 2024 sebesar Rp 156,4 triliun.

Halaman berikutnya

Suahasil mengatakan, harga minyak tanah asli Rp 11.150 per liter, dengan subsidi Rp 8.650 per liter, masyarakat memberi minyak tanah Rp 2.500 per liter.

Halaman berikutnya



Sumber