Di Guangzhou, mantan tim Felipao dan Paulinho ditutup karena krisis keuangan

Tim telah menghadapi krisis keuangan sejak 2021

7 Januari
2025
– 10:10

(diperbarui pada 10:10)




Waktu Guangzhou.

Foto: Oshkora/Guangzhou FC / Esporte News Mundo

Juara delapan kali Liga Super Tiongkok, Guangzhou, ditolak izinnya oleh Federasi Sepak Bola Tiongkok Senin lalu setelah gagal memenuhi persyaratan finansial untuk berkompetisi di negara tersebut. Akibatnya, tim tidak bisa bermain di liga kedua tahun ini.

Menurut pers Tiongkok, tim tersebut memutuskan untuk mengakhiri karir profesionalnya karena krisis keuangan yang memburuk. Pada tahun 2021, utang tim tercatat lebih dari 300 miliar dolar, akibatnya tim tersebut terdegradasi ke divisi dua China pada tahun 2022.

Asosiasi Sepak Bola Tiongkok bukan satu-satunya tim yang menolak lisensi profesionalnya. Selain itu, Cangzhou Mighty Lions dari divisi satu negara dan Hunan Billows dari divisi ketiga juga dibubarkan.

Sebelumnya dikenal sebagai Guangzhou Evergrande, tim ini telah menjadi salah satu tim Tiongkok yang paling aktif dalam memperoleh pemain top selama ekspansi sepak bola negara tersebut selama dekade terakhir. Selama periode tersebut, ia dua kali menjuarai Liga Champions Asia antara 2011-2018 dan delapan kali menjadi juara Tiongkok.

Selama periode ini, tim dipimpin oleh Felipao, yang memenangkan kejuaraan Tiongkok dan Liga Champions Asia untuk ketiga kalinya pada tahun 2015. Selain itu, ada pemain idola Brasil seperti Paulinho dan Elkeson di tim.

Sumber