Dibuka Merah, IHSG diperkirakan pulih di tengah perubahan pasar saham Asia Pasifik

Selasa, 7 Januari 2025 – 09:20 WIB

Jakarta – Indeks Harga Saham (IHSG) dibuka pada level 7,078, melemah 1 poin atau 0,03% pada perdagangan Selasa 7 Januari 2025.

Baca juga:

IHSG Berpotensi Rebound, Simak 5 Saham Rekomendasi Analis

Kepala departemen penjualan ritel BNI Sekuritas, Fanny Suherman, IHSG menilai punya potensi memantul tentang perdagangan hari ini.

“Hari ini IHSG mencoba teknikal hari ini memantulkata Fanny dalam survei hariannya, Selasa 7 Januari 2025.

Baca juga:

IHSG ditutup melemah ke 7.080, saham energi menguat signifikan

Pergerakan indeks harga saham (IHSG).

Foto:

  • FOTO ANTARA/Sigid Kurniavan

Pasar Asia ditutup beragam (campur aduk) pada perdagangan Senin lalu. Indeks Nikkei 225 Jepang turun 1,47%, Hang Seng Hong Kong turun 0,36%, indeks Taiex Taiwan turun 2,79%, indeks Kospi Korea Selatan turun 1,91%, dan indeks ASX 200 Australia turun 0,08%.

Baca juga:

Sesi I IHSG turun 0,72 persen, saham PGAS dan BRPT menguat

Shanghai Composite kemudian melemah 0,14 persen, sedangkan indeks CSI 300 China melemah 0,16 persen. Di saat yang sama, indeks Straits Times Singapura turun 0,53 persen, dan indeks FTSE Malaysia turun 0,24 persen.

“Di sisi lain, langkah awal pekan ini terjadi karena investor khawatir mengambil risiko besar mengingat meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok,” kata Fannie.

Sementara itu, pelonggaran kebijakan moneter dan stimulus dari Tiongkok telah meningkatkan permintaan domestik, dan optimisme terhadap kecerdasan buatan (AI) dapat mendorong peningkatan tersebut.

Investor juga mencermati sejumlah data perekonomian berbagai negara pada hari Senin. Ini termasuk indikator gabungan PMI dan Caixin Tiongkok, inflasi Thailand, dan data produksi industri Vietnam.

“Tingkat mendukung IHSG berada di level 7020-7080 dan level tersebut melawan di 7150-7220,” ujarnya.

Halaman berikutnya

Sementara itu, pelonggaran kebijakan moneter dan stimulus dari Tiongkok telah meningkatkan permintaan domestik, dan optimisme terhadap kecerdasan buatan (AI) dapat mendorong peningkatan tersebut.

Halaman berikutnya



Sumber