Kader PPP diharapkan bisa meninggalkan nostalgia masa lalu dan berbenah diri

Selasa, 7 Januari 2025 – 21.30 WIB

Jakarta – Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Amri M Ali meminta kader PPP tidak bernostalgia. Hal ini juga merespons munculnya sejumlah oknum yang menamakan dirinya Pemimpin Fusion PPP tahun 1973 menjelang Kongres X.

Baca juga:

Kongres AS yang dipimpin Kamala Harris membenarkan kemenangan Donald Trump pada pemilu presiden 2024.

Amri menjelaskan, persoalan Fusi di PPP sudah selesai dan tidak lagi menjadi persoalan besar dalam penempatan personel pada posisi strategis. Sebab, PPP wajib mengutamakan kader yang memiliki loyalitas, idealisme, kemampuan, integritas, dan orisinalitas untuk menduduki jabatan strategis.

“Apalagi dalam persaingan politik nasional saat ini. Sistem pemilu telah berubah dan jumlah pemilih telah berubah, sehingga fusi bukanlah pilihan utama yang perlu dipertimbangkan. Faktanya, peleburan bukan alasan masyarakat memilih parpol saat pemilu, kata Amri kepada wartawan, Selasa, 7 Januari 2025.

Baca juga:

Para pengamat mengingatkan partai politik bahwa mereka punya waktu 3 tahun untuk memperbaiki diri setelah menaikkan ambang batas Presiden

Apalagi, kata Amri, yang perlu dilakukan saat ini adalah meninggalkan nostalgia masa lalu dan melakukan perbaikan KPS secara cepat dan langsung agar masyarakat tidak meninggalkannya.

Baca juga:

Sekjen Gerindra: Mahkamah Konstitusi untuk pertama kalinya mengabulkan tuntutan ambang batas kursi presiden

“Kami berharap seluruh personel turut serta memperbaiki keadaan dan meninggalkan nostalgia masa lalu. Sikap kader partai yang kuat, idealis, peka, mampu menyelesaikan permasalahan bangsa dan rakyat adalah pilar utama yang harus dipijak oleh partai, kata Amri.

Amri menambahkan, konflik dan perselisihan tidak akan pernah bisa menjadi jalan keluar untuk menghidupkan kembali PPP.

“Saya yakin konflik, pertikaian dan pertikaian tidak akan pernah bisa menjadi solusi untuk mengembalikan PPP pada kejayaan dan kejayaan. “Tetapi akuntabilitas, evaluasi, tabayyun dan membangun solidaritas yang solid bisa menjadi modal perjuangan,” ujarnya.

Eksponen Fusi diketahui menolak kepemimpinan Muhamad Mardiono sebagai Plt Ketua Umum PPP dan menuntut kebangkitan kepemimpinan partai. Namun, hal ini justru memperburuk keadaan PPP, yang sedang berjuang untuk mengubah dirinya.

MK Hapus Presidential Threshold, Menkum: Capres dan Cawapres Tetap Perlu Didukung DPR

Menteri Kehakiman Supratman Andi Agtas mengatakan calon presiden dan wakil presiden nantinya masih membutuhkan dukungan penuh dari parlemen.

img_title

VIVA.co.id

7 Januari 2025



Sumber