Menangkap pasar nomaden digital

Selasa, 7 Januari 2025 – 20:59 WIB

Jakarta – Konsep digital nomad semakin populer sebagai alternatif gaya hidup baru, terutama pascapandemi Covid-19.

Baca juga:

Rangkaian teknologi yang tersedia saat ini telah diprediksi 30 tahun yang lalu

Gaya hidup ini memungkinkan seseorang untuk bekerja dari mana saja dan mengelola pekerjaannya dengan bantuan teknologi.

Meskipun fleksibilitas ini memiliki banyak manfaat, ada beberapa kekhawatiran bagi mereka yang mempertimbangkan untuk hidup sebagai digital nomad, seperti stabilitas keuangan dan sulitnya mengatur waktu antara bekerja dan menikmati tempat baru.

Baca juga:

Saham Asia Terkejut dengan Reli Saham Teknologi Wall Street

Dengan persiapan yang matang dan pemanfaatan teknologi, digital nomad bisa menjadi gaya hidup ideal bagi banyak orang.

Intinya, digital nomad adalah seseorang yang memanfaatkan teknologi digital untuk bekerja secara jarak jauh, sehingga bisa melakukan pekerjaannya sambil bepergian.

Baca juga:

Saham Asia bersinar seiring jatuhnya saham-saham teknologi yang membebani Wall Street

Menjadi digital nomad bukan sekadar bekerja dari lokasi eksotik, namun juga memilih gaya hidup yang mengedepankan kebebasan dan fleksibilitas.

Yevgeny Obolenttsev melihat Bali sebagai pusat wisata dan pusat pertumbuhan digital nomads, sehingga terus mendorong permintaan akan properti.

“Kami memperkirakan harga properti di Bali akan naik 5 hingga 10 persen pada tahun ini,” ujarnya CEO kata NPG Indonesia.

Namun, ia mengingatkan Bali memiliki ciri khas tersendiri sehingga perlu pendekatan berbeda dalam menentukan jenis properti yang tepat.

“Berbeda dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia, jenis pembangunan perumahannya rumah kota Menjadi pilihan paling logis di Bali. “Mengingat sebagian besar pemilik berniat menyewakan propertinya kepada wisatawan,” jelasnya. Yevgeny Obolentsev memberikan beberapa alasan.

Pertamatownhouse merupakan kompleks perumahan kecil dengan jumlah rumah terbatas, yaitu sekitar 30-50 unit.

Sehingga, lahan dan investasi yang dibutuhkan tidak sebesar membangun klaster perumahan.

Keduadesain rumah rumah kota keduanya sama dan pemiliknya biasanya tidak diperbolehkan dengan bebas mengubah desain asli rumahnya.

Rumah dibangun berjajar dengan satu pintu gerbang utama dan petugas keamanan 24 jam sehingga sangat ideal bagi konsumen yang mengutamakan keamanan.

Ketiga, rumah kota memiliki fasilitas yang lebih lengkap dibandingkan klaster perumahan seperti kolam renang. gedung klubinternet berkecepatan tinggi, taman bermain anak, ruang terbuka hijau, ruangan multifungsiDan lintasan lari.

Yang ke empat atau terakhir, rumah kota Biasanya didesain mewah dan elegan, bahkan cenderung bergaya vila sehingga dapat menarik calon penyewa untuk tinggal atau menginap di sana.

“Tren saat ini wisatawan mencari akomodasi Ramah Instagram dan dapat mendukung pekerjaan jarak jauh. Bali adalah tempat yang tepat untuk melakukan hal tersebut karena fasilitasnya mendukung konsep tersebut pekerjaan, kehidupan dan keseimbangan (bagian dari digital nomad) sudah tersedia,” jelas Eugene.

Halaman selanjutnya

“Kami memperkirakan harga properti di Bali akan naik 5-10 persen pada tahun ini,” kata General Manager NPG Indonesia.

Halaman selanjutnya



Sumber