Selasa, 7 Januari 2025 – 08:17 WIB
Jayapura, VIVA – Di Kabupaten Jayapura, Papua, ratusan guru berunjuk rasa di luar Kantor Bupati Jayapura, Senin (6/1/2025). Mereka menuntut pembayaran makanan pendamping selama tujuh bulan, serta tunjangan khusus bagi guru yang tidak dibayar untuk triwulan ketiga dan keempat.
Baca juga:
Viral guru dan siswa sekolah menengah digerebek karena perilaku tidak senonoh di masjid Goa
Tindakan ini membuat kegiatan belajar mengajar di sekolah setempat terhenti. Dalam aksi tersebut, para guru membentangkan spanduk berisi sembilan tuntutan, antara lain:
1. Suplemen profesional guru triwulan III dan IV tahun 2024 (atestasi dan nonatestasi).
2. Tunjangan ULP selama tujuh bulan tahun 2023-2024 belum dibayarkan.
3. Tunjangan khusus triwulan III dan IV tahun 2024.
4. Kurangnya gaji guru P3K dan publikasi SPMT sesuai SK TMT 1 April 2022.
5. Tunjangan Peningkatan Penghasilan (TPP) yang masih beredar.
6. Defisit 20% dari gaji tahun 2018 bagi guru kelas PNS yang belum mendapat surat keputusan pengambilan sumpah fungsional.
7. TKD 15 bulan untuk guru veteran/kontrak yang tidak dibayar.
8. TPP guru kontrak yang belum dibayar selama enam bulan.
9. Guru ASN/P3K SD YPK Kecamatan Demoi Yokari tidak menerima ULP selama dua bulan hingga tanggal 31 Desember 2024.
Baca juga:
Awal mula aksi kotor seorang guru SMK di Cilandak yang melecehkan siswinya terungkap.
Salah satu guru dalam sambutannya mengatakan, aksi mogok guru akan terus dilakukan hingga seluruh tuntutan terpenuhi.
Hal ini dilakukan Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura Dr. Hana Hikoyabi, Pj Bupati Jayapura Samuel Siriwa dan perwakilan PGRI Kabupaten Jayapura.
Baca juga:
Guru SMK di Cilandak melecehkan siswinya, mengancam akan menurunkan nilai dan mempermalukannya
Penjabat Bupati Jayapura Samuel Siriwa mengatakan, pihaknya telah mengarahkan Dinas Pendidikan dan Pengelolaan Keuangan untuk segera memproses pembayaran hak guru.
“Saya sudah perintahkan agar ULP dan sertifikatnya segera dibayar. Yang belum selesai pada 30-31 Desember 2024 agar segera diproses,” kata Samuel di hadapan massa aksi.
Dia menjelaskan, dana transfer pusat, termasuk DAU, baru saja diterima sehingga proses pembayaran gaji ASN dan hak guru terus berjalan dan diharapkan segera selesai.
Salah satu guru, Hariyati Sokoi mengatakan, keterlambatan pembayaran ULP dan sertifikasi guru sudah terjadi sejak tahun 2023.
“ULPnya belum dibayarkan sejak tiga bulan terakhir tahun 2023 sampai dengan Desember 2024. Begitu pula dengan sertifikasi triwulan III dan IV tahun 2024 yang akan disalurkan melalui kas daerah,” kata Hariyati.
Menurut dia, aksi unjuk rasa ini merupakan kali kedua yang dilakukan guru-guru Kabupaten Jayapura. Para guru berharap pemerintah kabupaten segera memperjelas pembayaran tersebut agar proses belajar mengajar bisa kembali normal.
Halaman berikutnya
Dia menjelaskan, dana transfer pusat, termasuk DAU, baru saja diterima sehingga proses pembayaran gaji ASN dan hak guru terus berjalan dan diharapkan segera selesai.