Selasa, 7 Januari 2025 – 09:32 WIB
Jakarta – Saham Asia Pasifik menguat pada awal pembukaan pasar pada Selasa 7 Januari 2025. Kenaikan tersebut mengikuti reli saham-saham teknologi Wall Street, yang melihat dua indeks acuan membukukan kenaikan (kembali) berturut-turut.
Baca juga:
Dibuka Merah, IHSG diperkirakan pulih di tengah perubahan pasar saham Asia Pasifik
Saham emiten semikonduktor menguat setelah Foxconn melaporkan rekor surplus pada kuartal keempat tahun 2024. Hal ini juga mendongkrak saham Nvidia.
Saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Co Ltd juga mencapai rekor tertinggi pada sesi perdagangan Senin 6 Januari 2025. Pelaku pasar memperkirakan saham-saham tersebut kemarin masih akan menguat mengingat optimisme yang meningkat akibat pesatnya pertumbuhan sektor teknologi.
Baca juga:
IHSG ditutup melemah ke 7.080, saham energi menguat signifikan
Reli saham-saham teknologi mendorong dua indeks acuan Wall Street menguat secara signifikan. Sayangnya, Dow Jones Industrial Average terkoreksi tipis sebesar 0,06 persen.
Baca juga:
Sesi I IHSG turun 0,72 persen, saham PGAS dan BRPT menguat
S&P 500 dengan cepat naik 0,55 persen. Nasdaq Composite naik 1,24 persen.
Cerahnya Wall Street diterjemahkan menjadi sentimen positif bagi pergerakan indeks di kawasan Asia. Indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,96 persen.
Indeks Topix menguat sebesar 0,73 persen. Saham Nippon Stell Corp turun 1,6 persen setelah perusahaan tersebut menggugat US Steel. Perusahaan menantang keputusan Joe Biden untuk memblokir akuisisi senilai $14,9 miliar.
Indeks Kospi Korea Selatan menguat 1,21 persen. Begitu pula dengan Kosdaq yang mengalami kenaikan sebesar 0,34 persen.
Perdagangan di pasar Korea Selatan positif karena saham Samsung Electronics kembali menguat. Saham Samsung Electronics naik 1,2 persen.
S&P/ASX 200 Australia naik 0,22 persen. Telah menguntungkan selama empat hari berturut-turut.
Sebaliknya, Indeks Hang Seng Hong Kong menunjukkan pembukaan yang lebih lemah. Indeks turun menjadi 19.664 dari 19.688,29.
Halaman berikutnya
Indeks Topix menguat sebesar 0,73 persen. Saham Nippon Stell Corp turun 1,6 persen setelah perusahaan tersebut menggugat US Steel. Perusahaan menantang keputusan Joe Biden untuk memblokir akuisisi senilai $14,9 miliar.