3 Debat, Brigadir Yuli Setiabudi, lomba tembak sipil terakhir

Rabu, 8 Januari 2025 – 11:30 WIB

Palu, VIVA – Brigadir Yuli Setiabudi, seorang polisi dan pembuat konten yang dikenal karena tindakannya yang sering menimbulkan kontroversi.

Baca juga:

Brigadir Yuli Setiabudi kembali viral, mendesak warga untuk ditembak melalui kompetisi

Selain bertugas di kepolisian, Yuli juga aktif sebagai influencer dengan lebih dari 154 ribu pengikut di Instagram (@setyabudi38) dan 82k pengikut di TikTok (@setyabudi.real), di mana ia memposting tentang kepolisian dan berbagi konten informatif . .

Baru-baru ini, Yuli kembali viral usai mengadakan lomba tembak warga yang membuat heboh masyarakat. Berikut penjelasannya!

Baca juga:

Propam Polry hari ini menggelar sidang etik terhadap 1 petugas polisi yang diduga melakukan pemerasan kepada penonton DWP

1. Kritik terhadap kebijakan polisi

Baca juga:

Sepasang suami istri di Malang ditangkap polisi karena menyiarkan pornografi secara langsung

Sebelum mengadakan kompetisi menembak sipil yang kontroversial. Karir Brigadir Yuli di kepolisian tidak pernah mulus. Pada Mei 2024, ia menjadi perbincangan setelah mengkritik kebijakan Polri terkait pemotongan anggaran dan persoalan mobil palsu.

Akibatnya, Yuli dipindahkan dari Polres Kulawi ke Polda Sulawesi Tengah dan terlibat sejumlah masalah disiplin. Meski demikian, Yuli menilai kritikan tersebut merupakan bentuk edukasi kepada masyarakat meski ia merasa diperlakukan tidak adil.

2. Tidak pernah dipenjara bersama narapidana

Akibat kritiknya tersebut, Brigadir Yuli Setiabudi tak hanya terpidana karena kode etik atau penurunan pangkat, tapi juga mengalami pengalaman pahit saat menjalani hukuman.

Saat menjalani masa tahanan, ia melaporkan bahwa dirinya dipenjara bersama tahanan umum tanpa mengikuti prosedur yang benar dan menganggapnya sebagai bentuk ketidakadilan.

“Saya ditahan selama lima hari bersamaan dengan penahanan pidana umum. Kalau Patsus seharusnya menjadi tahanan lain, surat keamanan baru diberikan kepada saya setelah tiga hari penahanan, tapi saya juga menerimanya,” jelas Yuli.

Perkara yang menjerat dirinya dan atasannya bermula dari konten terkait mobil palsu, dugaan pemotongan anggaran operasional, hingga tindakan disiplin moral yang diterimanya saat bertugas.

Salah satunya, kata dia, dugaan pemotongan anggaran dalam operasi Tinombala Lilin tahun 2023 yang melibatkan anggota Polres Sigi.

3. Lomba tembak warga

Rekaman baku tembak antara polisi dan penjahat

Rekaman baku tembak antara polisi dan penjahat

Kontroversinya kian membesar setelah ia menggelar lomba tembak warga yang dilakukannya sebagai respons atas kritik warganet mengenai cara polisi menembak penjahat.

Viralnya video yang memperlihatkan Yuli memberikan hadiah kepada siapa saja yang berani menerima tantangannya, menimbulkan dampak positif dan negatif di kalangan masyarakat.

“Kebetulan saya masih seorang polisi. Atau begitulah yang kami lakukan kesulitan “Cuma kita buat rapat, kamu ke Palu atau alamat saya, nanti kalau lari, saya tembak kaki kamu atau tidak,” kata Brigadir Yuli, menurut TikTok @setyabudi.real.

“Jadi? Siapa yang menang nanti kita kasih hadiahnya,” imbuhnya.

Meski mendapat banyak kritik, Brigadir Yuli tetap mempertahankan kehadirannya baik sebagai polisi maupun pribadi. pemberi pengaruh. Ia terus memanfaatkan media sosial untuk menyampaikan pendapatnya, meski usahanya kerap berujung kontroversi.

Halaman selanjutnya

2. Tidak pernah dipenjara bersama narapidana

Halaman selanjutnya



Sumber