Rabu, 8 Januari 2025 – 12:10 WIB
Jakarta – Pada Senin, 6 Januari 2025, pemerintah resmi meluncurkan program Makan Gizi Gratis (MBG) di 190 lokasi yang tersebar di 26 provinsi.
Baca juga:
Virus! Beberapa siswa sekolah dasar menelusuri makanan bergizi secara gratis dan tidak menyia-nyiakannya karena…
Program ini dirancang untuk membantu anak-anak dan wanita hamil. Direncanakan jumlah penerima manfaat program ini akan bertambah menjadi 15 juta orang pada akhir tahun 2025.
Sekitar 190 Unit Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG beroperasi di berbagai daerah mulai dari Aceh hingga Papua Selatan untuk mendukung pelaksanaannya.
Baca juga:
DPR mengusulkan untuk melibatkan BPOM dalam program MBG
Setiap Dapur MBG dikelola oleh seorang kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN) dan bekerja sama dengan ahli gizi dan akuntan. Program ini pun tak luput dari perhatian media asing. Berikut penjelasannya!
1. Pers Terkait
Baca juga:
Benarkah program makan gratis bergizi di daerah masih menggunakan uang pribadi Prabowo?
Associated Press membahas program makanan bergizi gratis dari pemerintah Indonesia, yang bertujuan untuk menyediakan hampir 90 juta anak dan wanita hamil pada tahun 2029, dengan fitur khusus.
Laporan media New York, Amerika Serikat menyebutkan program tersebut merupakan janji kampanye Presiden Prabowo Subianto untuk mengatasi masalah stunting yang berdampak pada 21,5 persen anak di bawah 5 tahun Indonesia yang bertujuan eliminasi, dengan anggaran awal sebesar Rp 71. triliun pada tahun 2025.
Secara khusus, laporan tersebut menyoroti beban keuangan negara yang diperkirakan akan meningkatkan utang publik, serta kritik dari berbagai pihak terkait permasalahan logistik dan dampaknya terhadap neraca pembayaran eksternal Indonesia.
2. Perancis 24
France 24 News memuji inisiatif besar Program Makanan Bergizi Gratis yang pertama di Indonesia yang diterapkan secara nasional. Namun program ini bukannya tanpa kritik.
Fokus utama France 24 adalah kritik terhadap keberlanjutan program, karena beban keuangan yang berat akan meningkatkan utang publik dan menjadikannya tidak ekonomis dalam jangka panjang.
Selain itu, uji coba tersebut tidak transparan karena hanya dilakukan di kota dan hasilnya tidak dipublikasikan.
Tantangan lainnya adalah perlunya manajemen keamanan pangan yang ketat untuk menjamin kualitas pangan dan mencegah penggunaan bahan olahan yang tidak sehat.
Selain itu, stunting merupakan permasalahan multifaset yang tidak dapat diselesaikan hanya dengan pemberian pangan gratis saja, namun harus dibarengi dengan pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan.
3. Pos Melayu
Berbeda dengan media lain yang lebih banyak membahas anggaran program Makan Gizi Gratis (MBG), Malay Mail justru menyoroti perjuangan para pekerja katering yang bekerja nonstop setelah tengah malam.
Mereka menyoroti pentingnya peran pemerintah Indonesia dalam memastikan pemantauan yang transparan dan manajemen keamanan pangan yang kuat, mencegah risiko penggunaan bahan makanan yang tidak sehat seperti mie, sosis, dan nugget.
Selain itu, Malay Mail juga memberitakan bahwa Indonesia telah menetapkan target penurunan malnutrisi sebesar lima persen pada tahun 2045.
Upaya tersebut diwujudkan melalui alokasi anggaran sebesar Rp 10.000 per porsi yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas gizi seluruh masyarakat.
Halaman selanjutnya
2. Perancis 24