Hasto, Tersangka KPK, Efandi Simbolon: Ini Bencana Besar, Megawati Harus Mundur!

Kamis, 9 Januari 2025 – 00:02 WIB

Jakarta – Mantan politikus PDI Perjuangan (PDIP) Affendi Simbolon mengomentari status Sekjen PDIP Hasto Cristianto yang berstatus KPK. Effendi mengatakan, status tersangka Hasto merupakan petaka bagi PDIP.

Baca juga:

Puluhan pertanyaan dilontarkan kepada mantan anggota Bawaslu terkait kasus korupsi Hasto

Saya juga khawatir, ini bencana besar bagi partai saya yang sudah lama saya ikuti, kata Efandi di Kementerian Infrastruktur dan Pembangunan Daerah, Jakarta, Rabu, 8 Januari 2025.

Dia menilai, perlu ada pembaharuan di lingkungan DPP PDIP setelah Hasto ditetapkan sebagai tersangka. Effendi menegaskan, jabatan Ketum PDIP yang dijabat Megawati Soekarnoputri juga harus diperbarui.

Baca juga:

Said Abdullah menilai HUT PDIP tidak terpengaruh kasus Hasto

Menurut dia, jabatan yang diperbarui tidak hanya Sekjen, tapi juga Ketua Umum Partai Rakyat Demokrat.

“Iya semua perlu diupdate, bahkan mungkin sampai ke ketua umum, tidak hanya setingkat sekjen saja ya, sudah waktunya, sudah waktunya update secara menyeluruh,” sambung mantan anggota DPR itu. Indonesia. DPR.

Baca juga:

Pengakuan Mantan Penyidik ​​KPK Usai Diperiksa: Dia Usul PDIP Hasto Jadi Tersangka

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Cristianto.

Foto:

  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

Effendi menyebut persidangan terhadap Hasto sangat buruk. Ia menegaskan, partai politik tidak boleh menjadi milik perseorangan karena harus bertanggung jawab kepada publik.

“Karena berujung kematian, semua pemimpin harus mundur, partai bukan milik perseorangan, partai diatur dalam UU Partai Politik. Oleh karena itu, akuntabilitas kepada publik harus tinggi. Itu perlu,” ujarnya.

Baginya, mundurnya Megawati sebagai Ketum PDIP merupakan bentuk pertanggungjawaban kasus Hasto.

“Seharusnya beliau mundur! Sebagai bentuk tanggung jawab. Ini persoalan hukum yang serius. Bukan hanya persoalan etik, tapi hukum,” jelas Efandi.

“Ya, harusnya seperti perdana menteri Kanada yang mengundurkan diri dan mengatakan dia hanya ingin pergi ke negara bagian ke-51, Korea,” imbuhnya.

Ia juga tidak setuju jika Hasto ditetapkan sebagai tersangka karena perannya sebagai Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi.

“Enggak, setahu saya Pak Jokowi yang bantu dia (Hastoya) selama ini. Buktinya sampai pimpinan KPK yang lama tidak ada campur tangan. Ini era baru,” ujarnya.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru-baru ini menetapkan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Cristianto sebagai tersangka kasus suap Penggantian Sementara (PAW) anggota DPR RI 2019-2024.

Harun Masiku, mantan calon legislatif PDIP, juga ikut terlibat sebagai tersangka kasus korupsi ini. Namun Harun Masiku yang sudah lima tahun buron belum juga ditangkap.

Penyidik ​​menemukan bukti keterlibatan saudara HK (Hasto Cristianto) sebagai Sekretaris Jenderal PDIP Perjuangan, kata Ketua KPK Setyo Budiyanto, Selasa, 24 Desember 2024 di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.

Halaman selanjutnya

“Karena berujung kematian, semua pemimpin harus mundur, partai bukan milik perseorangan, partai diatur dalam UU Partai Politik. Oleh karena itu, akuntabilitas kepada publik harus tinggi. Itu perlu,” ujarnya.

Halaman selanjutnya



Sumber