Rabu, 8 Januari 2025 – 08:20 WIB
depok, VIVA – Pengacara Sandi Butar Butar, Deolipa Yumara menelepon Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok (DPKP). Hal ini disebabkan adanya pemecatan sepihak yang dilakukan DPKP Depok terhadap Sandi.
Baca juga:
Sandi Damkar yang Bongkar Korupsi dan Peralatan Rusak Terinfeksi Virus Tak Diperpanjang, Netizen: Ditunjuk Jadi Duta Pemadam Kebakaran
Kontrak kerja Sandy tahun 2025 tidak diperpanjang. Sandi menerima pemberitahuan tidak diperpanjang melalui pos pada 31 Desember 2024. Surat tersebut dikeluarkan oleh DPKP Depok dan ditandatangani oleh Plt. Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional (PO) DPKP Kota Depok, Tesi Haryati. Deolipa menduga pemecatan Sandi terkait dengan seringnya Sandi mengungkap kejanggalan di DPKP Depok. Ditegaskan, apa yang disampaikan Sandi adalah kebenaran yang terjadi.
Baca juga:
Kontrak Sandi Damkar tidak diperpanjang setelah video protes viral, jelas bos
Jadi ketika Sandi membeberkan banyak hal yang terjadi di pemadam kebakaran, sedikit banyak ada hubungannya sehingga merendahkan nilai Pemkot Depok. Tapi yang diungkap Sandi adalah kebenarannya. Jadi, Pemkot Depok kemarin dibuka karena pekerjaannya tidak terlaksana dengan baik,” ujarnya pada Selasa, 7 Januari 2025.
Deolipa mengimbau DPKP Depok dan Wali Kota Depok Muhammad Idris atas pemecatan sepihak tersebut. Surat panggilan pun dikeluarkan untuk memperjuangkan nasib Sandi.
Baca juga:
Adnan Wahyudi menginformasikan bahwa perlengkapan petugas pemadam kebakaran di Kota Depok terus diperbarui dan diservis.
“Langkah konkritnya tentu kita akan panggil Damkar dan Wali Kota Depok (Muhammad Idris),” ujarnya.
Dia menyebut ada kejanggalan dalam pemecatan Sandi. Diduga ada faktor suka dan tidak suka yang dilakukan pihak manajemen di dinas tempat Sandi bekerja. Menurut dia, Sandi tidak mendapat pemberitahuan terlebih dahulu dan langsung diberikan surat konfirmasi tidak diperpanjang kontraknya pada 2025.
“Dia (Sandi) tidak ada peringatan, tidak ada peringatan, apakah dia akan dipecat atau tidak. Hal lainnya adalah telah bekerja selama 10 tahun. “10 tahun terakhir nilainya bagus, 10 tahun tiba-tiba dipecat,” ujarnya.
Ia merasa janggal dengan keputusan pimpinan DPKP Depok tersebut. Pasalnya, setelah 10 tahun mengabdi, Sandi dinilai belum memenuhi standar kinerja. Bahkan di lapangan, Sandi dianggap sadar oleh teman-temannya.
“Pertanyaan ini tampaknya tidak terkait dengan audit atau kinerja. Seperti yang sudah Sandi katakan, dia terus masuk. Kedua, ia juga bekerja terus menerus, jarang atau bahkan tidak pernah. Nyatanya, kamu tidak akan pernah pergi, bukan? Rasa sakitnya terus datang. Ya, tapi dia dipecat. “Kemudian Sandy adalah salah satu orang yang vokal membeberkan semua penipuan yang terjadi di pemadam kebakaran,” ujarnya.
Dia akan terus melakukannya secara legal. Ia mengatakan, akan meminta agar posisi Sandy dipertimbangkan jika ada wali kota atau wali kota baru. Dia menduga yang tidak profesional dalam bekerja adalah pimpinan DPKP Depok.
“Manajemen sendiri tidak paham bagaimana menilai mana orang atau karyawan yang baik dan mana yang buruk. Pemimpin ini terkesan bodoh karena pria yang sangat disegani masyarakat Depok karena keberaniannya itu telah dipecat. Itu faktor suka dan tidak suka, menurut saya tidak. Makanya kami kejar sampai ada penggantinya, jelasnya.
Deolipa meningkatkan dukungan untuk Sandi. Dia dan timnya membuat petisi untuk mendukung Sandy.
“Nanti kami akan mengajukan petisi kepada Wali Kota Depok, khususnya Sandi. Nanti kita buka, bisa kita buka dengan IT. “Bisa didukung oleh perangkat kita nantinya,” ucapnya.
Halaman selanjutnya
Ia merasa janggal dengan keputusan pimpinan DPKP Depok tersebut. Pasalnya, setelah 10 tahun mengabdi, Sandi dinilai belum memenuhi standar kinerja. Bahkan di lapangan, Sandi dianggap sadar oleh teman-temannya.