Rabu, 8 Januari 2025 – 11:01 WIB
Tangerang, VIVA – DPRD Kota Tangerang meminta diskresi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Hal ini diusulkan menyusul protes ribuan Pekerja Harian Reguler (THL) Pemkot Tangerang yang tidak bisa menjadi PNS dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Baca juga:
Golkar Usulkan Konsep “semi Konvensi” Pilkada Lewat DPRD, Apa Itu?
Karena dari 5186 struktur yang disiapkan, hanya 3455 yang lolos seleksi administrasi. Hanya 1.669 dari 3.455 orang yang dinyatakan lolos dalam tes calon PDP. Sementara itu, sebanyak 1.786 orang lainnya dinyatakan tidak lolos.
Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang Andri Permana mengungkapkan keprihatinannya dan menceritakan kekhawatiran yang dialami para THL. Menurutnya, momentum ini harus dimanfaatkan Pemkot Tangerang untuk meningkatkan derajat pegawai dan meningkatkan motivasi kerja.
“Saya berharap para ASN di lingkungan Pemkot Tangerang bisa bersimpati dan merasakan keprihatinan yang sama karena THL adalah mitranya. Mereka (THL) adalah kepala pelayanan terhadap masyarakat yang diberikan Pemkot Tangerang. Tanpa THL, pelayanan di Pemkot Tangerang Lingkungan Pemkot akan “kualitas tampilannya menurun,” ujarnya seperti dikutip Rabu, 8 Januari 2025.
Baca juga:
DPR meminta kepala daerah terpilih tidak mengangkat Timses sebagai PNS
Memperhatikan hal tersebut, ia segera menghubungi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk mencari solusi permasalahan tersebut.
“Kami akan berkoordinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Misalnya meminta Pemkot Tangerang mengambil kebijakan yang bisa menyelamatkan nasib THL di Tangerang,” ujarnya.
Diketahui, aksi unjuk rasa tersebut dilakukan oleh anggota THL yang tidak lolos dalam perlombaan. Di sini para THL adalah anggota Komite Aksi Rakyat Pusat (SKAK).
Koordinator Aksi Fahri mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk solidaritas dengan komunitas kecil. Minimnya jumlah LTTE yang lolos program PPPK merupakan bentuk ketidakpedulian pemerintah terhadap masyarakat dengan status ekonomi menengah ke bawah.
“Ini merupakan aksi solidaritas masyarakat, mahasiswa dan beberapa organisasi perjuangan terhadap kawan-kawan THL yang tidak lolos seleksi program PPPK. Kami menilai proses seleksi untuk menentukan kebijakan tidak sesuai dengan keinginan pimpinan. BKPSDM. Untuk meningkatkan kesejahteraan THL, karena meski sudah dievaluasi, pilihannya sangat besar, katanya.
Ahok menolak usulan agar gubernur dipilih DPRD: Kita mengalami tatanan baru, masyarakat hanya penonton
Mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menolak usulan Presiden Prabowo Subianto agar gubernur dipilih oleh anggota DPRD. Masyarakat hanyalah penonton
VIVA.co.id
31 Desember 2024