Rabu, 8 Januari 2025 – 21:44 WIB
Jakarta, VIVA – Program Makan Bergizi Gratis yang diluncurkan pada Senin, 6 Januari 2025 tiba-tiba menjadi sorotan publik setelah muncul rumor di media sosial yang melarang unggahan foto dan menu makan siang.
Baca juga:
Mengapa tidak ada susu di menu MBG? PB IDI: Kita tidak lagi mengikuti 4 Sehat 5 Sempurna
Kabar tersebut muncul setelah beberapa siswa mengeluhkan peraturan yang mereka anggap aneh.
Salah satu siswa mengaku dilarang keras memotret makan siang bergizi gratis di sekolah dan mempostingnya di jejaring sosial. Padahal, jika aturan ini dilanggar maka siswa yang bersangkutan akan mendapat sanksi.
Baca juga:
PB IDI ingatkan soal menu makanan gratis: tidak boleh gorengan atau sosis
Kejadian tersebut diungkap seorang netizen melalui akun X @vilyls.
“Halo kakak, sekolahku mendapat makanan gratis hari ini. “Namun, sebelumnya guru saya mengumumkan bahwa membagikan foto tersebut ke media sosial dilarang karena dianggap ‘buruk’. Sekolah saya diancam dan siswa yang membagikan foto tersebut akan dilacak dan dikenakan hukuman sosial,” tulisnya.
Baca juga:
Saat Bupati Asemrowo menyerbu Surabaya dan mendatangkan gadis-gadis ke kantor, warga marah karena tidak dilayani.
Hal serupa juga disampaikan netizen lainnya melalui akun @Cakebukankue X. Akun tersebut membagikan tangkapan layar percakapan WhatsApp dengan seorang pelajar yang mengaku dilarang syuting oleh TNI.
“Ini perbincangan saya dan anak kecil saya yang bersekolah di SMA Negeri favorit saya di salah satu kabupaten di Lampung. Dia tidak boleh berfoto dengan TNI dan masih lapar sehingga membeli ayam di luar, ” tulisnya .
Usai ramai diperbincangkan, Kepala Badan Pangan Nasional Dadan Hindayana langsung mengeluarkan penjelasan. Dadan menegaskan, kabar larangan memotret dan berbagi menu makanan di media sosial tidak benar.
Menurut dia, informasi penerima program “Makanan Bergizi Gratis” tidak boleh memotret makanan tersebut dan membagikannya ke media sosial adalah tidak benar, pihaknya tidak pernah melakukan hal tersebut.
Dikatakannya, program tersebut bertujuan untuk meningkatkan asupan makan siswa dan diharapkan dapat berjalan dengan baik tanpa menimbulkan kesalahpahaman antara siswa dan masyarakat.
Halaman selanjutnya
Usai ramai diperbincangkan, Kepala Badan Pangan Nasional Dadan Hindayana langsung mengeluarkan penjelasan. Dadan menegaskan, kabar larangan memotret dan berbagi menu makanan di media sosial tidak benar.