Wakil Menteri Tenaga Kerja Noel membenarkan batalnya aksi mogok 10.000 pekerja Sritex di Jakarta karena

Kamis, 9 Januari 2025 – 00:00 WIB

Jakarta – Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Immanuel Ebenezer membenarkan pembatalan aksi unjuk rasa yang dijadwalkan pada 14-15 Januari 2025 di Jakarta oleh serikat buruh PT Isman Sri Rejeki (Sritex).

Baca juga:

Di Indonesia, usia pensiun pekerja akan ditingkatkan menjadi 59 tahun

Bahkan, serikat pekerja pabrik tekstil terbesar di Indonesia berencana mengirimkan sekitar 10.000 pekerjanya untuk berdemonstrasi menentang putusan hukum Mahkamah Agung yang menyatakan Sritex bangkrut.

Demonstrasi 10.000 (pegawai di Jakarta) kemungkinan besar tidak akan terjadi, kata Wakil Menteri Ketenagakerjaan yang akrab disapa Noel saat berkunjung ke pabrik tekstil Sritex di Sukoharjo, Rabu, 8 Januari 2025.

Baca juga:

Virus HMPV menyebar di China, Menteri P2MI mengatakan PMI tidak akan terpengaruh

Ribuan karyawan Sritex mengikuti acara pelantikan yang dilaksanakan pada Jumat, 27 Desember 2024 di halaman pabrik Sritex Sukoharjo.

Foto:

  • VIVA.co.id/Fajar Sadiq (Solo)

Sebaliknya, dia mengatakan perwakilan serikat pekerja Sritex akan melakukan sidang. Sidang digelar tidak hanya di Pengadilan Agus, tapi juga di sejumlah kementerian yang ditunjuk Presiden Prabowo Subianto untuk menyelamatkan Sritex.

Baca juga:

Prabowo Fokus Soal Penyelundupan TPT, Wamenaker: Sadarkan Semua Pihak

“Mahkamah Agung selanjutnya teman-teman akan mengambil tindakan berdasarkan keterwakilan tersebut. “Saya berharap kehadiran pemerintah di sini lagi dengan kehadiran saya juga akan memastikan mereka mendapat perhatian khusus dari pemerintah,” kata Noel.

Sementara itu, Ketua Serikat Pekerja Sritex Slamet Kaswanto mengungkapkan, rencana awal ribuan pekerja Sritex akan pindah ke Jakarta pada 14-15 Januari 2025. Tujuan gerakan ini sejak awal adalah mengunjungi Mahkamah Agung. , DPR RI, Istana Kepresidenan dan sejumlah kementerian terkait.

“Termasuk Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Koordinator Perekonomian, (Kementerian) Perindustrian, (Kementerian) Perdagangan, Hak Asasi Manusia, dan Kementerian (Keuangan),” ujarnya.

Namun, setelah pertemuan dengan Wakil Menteri Tenaga Kerja Noel, rencana Sritex menggelar aksi unjuk rasa yang melibatkan 10.000 karyawan batal.

Sebaliknya, akan ada 15 perwakilan pekerja yang mengadakan dengar pendapat di sejumlah fasilitas tersebut pada tanggal yang sama. Jika tidak berhasil, Slamet menjamin demonstrasi masyarakat akan lebih besar.

“Untuk saat ini kami tidak mendatangkan massa 10.000 orang ke Jakarta untuk menjaga stabilitas situasi keamanan nasional. Kami hanya sampaikan, kalau tidak sesuai harapan, keluarga buruh juga ingin berkumpul, Para eks pedagang UMKM ingin berkumpul. “Kalau penonton yang kita inginkan kalau tidak berjalan lancar dari segi kelangsungan usaha di Sritex, jumlahnya jadi 50.000,” ujarnya.

Halaman selanjutnya

“Termasuk Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Koordinator Perekonomian, (Kementerian) Perindustrian, (Kementerian) Perdagangan, Hak Asasi Manusia, dan Kementerian (Keuangan),” ujarnya.

Halaman selanjutnya



Sumber