Asops III: TNI AL siap sambut kedatangan 21 kapal perang asing untuk latihan MNEK Bali 2025

Kamis, 9 Januari 2025 – 21:06 WIB

Jakarta – Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (Assops Kasal) Laksamana Muda TNI Yayan Sofian mengatakan TNI Angkatan Laut akan mengikuti Latihan Multilateral Angkatan Laut Komodo ke-5, latihan gabungan nontempur 21 yang siap menyambut kedatangan kapal perang asing. (MNEK) akan diselenggarakan di Bali pada Februari 2025.

Baca juga:

Meninggalkan Mako Lantamal

Dalam latihan Komodo atau MNEK 2025 yang dilanjutkan, Asops Kasal akan mengerahkan sejumlah aset pertahanan seperti TNI Angkatan Laut serta kapal perang dan helikopter TNI AL.

“Setidaknya 21 kapal perang asing dari 38 negara yang terkonfirmasi dan 17 KRI milik TNI Angkatan Laut akan mengikuti MNEK ke-5 dan IMSS ke-6 tahun 2025. Semuanya fokus pada pelatihan non-tempur yang mencakup penanganan bencana dan ditujukan untuk membantu mereka. Kalau ada bencana alam di suatu tempat, kemanusiaan,” kata Asisten Kepala Staf TNI Yayan Sofian Pada hari kedua Konferensi Perencanaan Akhir Maritim Multilateral (FPC) ke-5. Latihan Komodo (MNEK) 2025 di atas KRI I Gusti Ngurah Rai-332, Kamis 9 Januari 2025, usai penutupan FPC.

Baca juga:

Mabes TNI: 3 prajurit TNI akan diadili di pengadilan militer terkait penembakan pengelola rental mobil

Sebagai informasi, menjelang penyelenggaraan MNEK 2025 ke-5 yang dijadwalkan pada pertengahan Februari 2025, TNI Angkatan Laut juga akan menyelenggarakan MNEK 2025 FPC yang akan dihadiri oleh delegasi dari puluhan negara peserta. Acara ini dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 8-9 Januari 2025 di Prama Sanur Beach Hotel, Bali.

Pembukaan acara pada hari pertama dipimpin oleh Asisten Kepala Staf Laksamana Muda TNI Yayan Sofian, Kadisopslatal TNI Laksamana Haris Bima Bayuseto, dan pada hari kedua Laksamana TNI Amrin Rosihan Hendrotomo. Dansatgas 5-MNEK 2025.

Baca juga:

Pasukan Elit TNI Cakra Bhaskara Kopasgat menemukan barang ilegal di dalam koper berwarna merah penumpang Sriwijaya Air.

Rangkaian tahapan akhir ini mempunyai maksud dan tujuan untuk memperoleh persetujuan akhir serta saran dan usulan dari delegasi negara peserta guna menyelesaikan persiapan pelaksanaan program MNEC ke-5 tahun 2025. konsep yang sama ketika latihan dilakukan. FPC ini juga membahas prosedur yang digunakan dan dilaksanakan oleh masing-masing negara peserta.

VIVA Militer: Forum FPC MNEK 2025 ke-5 digelar di atas kapal KRI I Gusti Ngurah Rai-332.

Mengusung tema “Maritime Cooperation for Peace and Stability”, latihan tersebut akan fokus pada ancaman bersama di bidang penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan atau Humanitarian Assistance/Disaster Relief (HA/DR), serta keamanan maritim atau non-perang. Hal ini merupakan pelaksanaan tugas pokok TNI Angkatan Laut di bidang operasi militer non tempur (OMSP).

Terkait hal tersebut, Asops Kasal juga menyampaikan bahwa acara ini merupakan momen yang sangat strategis dan memberikan dampak positif. Sebagai negara kepulauan yang mempunyai politik bebas dan aktif, Indonesia dapat menjalin hubungan dan persahabatan dengan negara manapun. Kerjasama dengan angkatan laut dari seluruh dunia tersedia di Bali untuk membahas bagaimana kerja sama angkatan laut direncanakan dan dilaksanakan. Ini adalah salah satu bentuk diplomasi angkatan laut.

“Melalui MNEK dan IMSS, kami berharap dapat menjalin kontak atau kerja sama dengan negara lain, melaksanakan diplomasi maritim, dan mendukung kepentingan nasional Indonesia di tingkat nasional dan global untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia. melalui kerja sama dengan angkatan laut negara lain,” kata Asops Kasal.

Penyelenggaraan program MNEK ke-5 2025 di Bali mengundang 58 negara, dimana sejauh ini sudah 38 negara yang dipastikan ikut serta dalam latihan ini, total alutsista luar negeri sebanyak 21 kapal perang, 6 unit helikopter, dan 3 pesawat patroli maritim (MPA). Sedangkan TNI AL sendiri mengerahkan 17 KRI.

Halaman selanjutnya

Mengusung tema “Maritime Cooperation for Peace and Stability”, latihan tersebut akan fokus pada ancaman bersama di bidang penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan atau Humanitarian Assistance/Disaster Relief (HA/DR), serta keamanan maritim atau non-perang. Hal ini merupakan pelaksanaan tugas pokok TNI Angkatan Laut di bidang operasi militer non tempur (OMSP).

Halaman selanjutnya



Sumber