Kepala BPJPH Optimistis Industri Halal Dorong Pertumbuhan Ekonomi Hingga 8%

Kamis, 9 Januari 2025 – 17:19 WIB

Jakarta – Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ahmad Haikal Hasan seperti disampaikan Presiden Prabovo, optimistis industri halal akan menjadi salah satu pilar utama pencapaian target pertumbuhan perekonomian nasional sebesar 8 persen pada tahun 2028- 2029. Subianto. Hal itu disampaikannya pada pembukaan Halal Center (AHC) As-Syafi’iyah di Universitas Islam As-Syafi’iyah Jakarta Timur pada Rabu (8/1/2025).

Baca juga:

BPJPH: Sertifikasi halal meningkatkan kepercayaan diri dan omzet pelaku usaha

“Dengan potensi ekosistem halal kita yang sangat besar, saya yakin industri halal akan berperan penting dalam menjamin pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Ahmed Haykal Hasan atau lebih dikenal dengan Babe Haykal.

Mengutip Laporan Pasar Halal Indonesia 2021/2022, Babe Haikal menjelaskan ekonomi halal berpotensi meningkatkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar $5,1 miliar atau sekitar Rp72,9 triliun per tahun melalui peluang ekspor dan investasi.

Baca juga:

Ari Ginanjar mendukung organisasi jaminan produk halal

“Indonesia juga merupakan pasar konsumen halal terbesar di dunia dengan populasi Muslim sebanyak 230 juta jiwa,” imbuhnya.

Dijelaskannya, pada Januari hingga Oktober 2024, ekspor produk halal Indonesia mencapai $41,42 miliar atau Rp673,90 triliun. Pada periode tersebut, surplus neraca perdagangan produk halal sebesar 29,09 miliar dolar.

Baca juga:

KNEKS memperkirakan aset keuangan syariah global akan tumbuh 66% tahun depan dan menyumbang Rp9,761 triliun terhadap PDB

Kepala Badan Jaminan Produk Halal (BPJPH), Haykal Hasan

Untuk memperkuat ekosistem industri halal, BPJPH mencanangkan program wajib sertifikasi halal dari hulu hingga hilir. Langkah tersebut meliputi penguatan regulasi, edukasi, advokasi, inovasi teknologi informasi, dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.

“Produk UMKM kita kini sudah banyak yang tersertifikasi halal dan mampu bersaing di pasar global. Ini tidak hanya melindungi konsumen, tapi juga memberikan nilai tambah ekonomi bagi produsen,” jelas Babe Haikal yang diterima VIVA, Jakarta, Kamis dalam keterangannya (9 /1/2025).

Pada peresmian Halal Center Asy-Syafi’iyah, Babe Haikal menyampaikan terima kasih kepada Universitas Islam Asy-Syafi’iyah (UIA) atas kontribusinya dalam penguatan ekosistem halal.

“UIA merupakan lembaga pendidikan yang memiliki sejarah panjang, termasuk organisasi besar seperti Badan Penghubung Majelis Taklim (BKMT) yang beranggotakan satu juta orang. Jika mereka diberdayakan sebagai Mitra Proses Produk Halal (PPH), maka ekosistem halal kita akan semakin berkembang. .

Gedung Badan Pengelola Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama

Gedung Badan Pengelola Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama

BPJPH dan UIA juga menandatangani kemitraan strategis untuk mendukung pendidikan, literasi, dan pengabdian kepada masyarakat di bidang jaminan produk halal.

Dewan Pembina Halal Center Asy-Syafi’iyah Dailami Firdaus menyatakan komitmennya untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di bidang halal.

“Kami siap membantu pemerintah dalam mencetak tenaga kerja yang berkualitas sehingga Indonesia menjadi pusat halal dunia,” ujarnya.

Ia berharap kehadiran Halal Center Asy-Syafi’iyah dapat memperkuat ekosistem halal Indonesia dan mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.

Babe Haikal menutup pidatonya dengan menyampaikan bahwa tahun 2025 akan menjadi tonggak sejarah perjalanan Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan terintegrasi dengan potensi pasar halal global.

Halaman selanjutnya

“UIA merupakan lembaga pendidikan yang memiliki sejarah panjang, termasuk organisasi besar seperti Badan Penghubung Majelis Taklim (BKMT) yang beranggotakan satu juta orang. Jika mereka diberdayakan sebagai Mitra Proses Produk Halal (PPH), maka ekosistem halal kita akan semakin berkembang. .

Halaman selanjutnya



Sumber