Marsekal Udara Andyavan memimpin langsung rapat evaluasi Kopasgat penggunaan rudal QW-19 dan Chiron.

Kamis, 9 Januari 2025 – 16:03 WIB

Jakarta – Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Wakasau) Marsekal Udara Andiwan Martono melakukan evaluasi penggunaan alat utama sistem senjata TNI Angkatan Udara (Alutsista) bersama seluruh jajaran Komando Umum TNI Angkatan Udara (Kotama) . Kekuatannya, yakni Sistem Pertahanan Udara Man-Portable Air Defense Missile (Hanud) (MANPADS) QW-19 dan Rudal Chiron.

Baca juga:

Brigjen TNI Arnold yang dipromosikan menjadi Gubernur Akmil membawa istrinya basah kuyup akibat hujan deras di Lembah Tidar

Wakasau mengatakan, pengkajian penggunaan alutsista TNI AU dilakukan untuk meningkatkan kesiapan alutsista TNI AU serta memperkuat sistem pertahanan udara nasional yang menjadi tanggung jawab TNI AU.

“Penggunaan rudal ini berperan penting dalam mendukung operasi udara yang kompleks sehingga perlu dipastikan selalu dalam kondisi optimal,” kata Marsekal Udara TNI Andiwan Martono, Kamis, kepada VIVA Militer dalam keterangan resminya. 9 Januari 2025.

Baca juga:

Jenderal TNI Maruli: Sebagai prajurit jangan berpikir ingin kaya, bersyukurlah

Diketahui, TNI AU sebelumnya telah menguji coba penggunaan sejumlah rudal andalannya dalam beberapa latihan, salah satunya adalah latihan skala besar TNI AU pada akhir tahun 2024 lalu yakni pada latihan Angkasa Yudha. 2024. Menteri Pertahanan RI Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, serta para Kepala Staf TNI turut hadir.

Selain evaluasi alutsista antimisil Manpads QW-19 dan Chiron, Wakasau juga mengevaluasi satuan Komando Pasukan Aksi Cepat (Kopasgat) TNI AU sebagai unit yang secara teknis mengoperasikan rudal QW-19 dan Chiron.

Baca juga:

Pasukan semut hitam TNI AD ‘menyerang’ sekolah dasar di kawasan perbatasan Papua

Rudal Kopasgat Chiron TNI AU menjaga wilayah udara Bali saat WWF

Wakasau juga berharap dalam rapat evaluasi yang membahas kajian teknis penggunaan alutsista TNI AU ini, dapat disusun langkah-langkah konkrit untuk mengoptimalkan efektivitas rudal yang berdampak langsung pada efektivitas misi Kopasgat.

Selain memastikan kesiapan teknis alutsista, pertemuan ini mendorong terjalinnya koordinasi yang lebih kuat antar berbagai unsur komando untuk meningkatkan sinergi dalam mendukung pertahanan udara nasional. tantangan,” katanya.

Sebagai referensi, rudal QW-19 milik Kopasgat TNI AU merupakan rudal aktif dengan waktu operasi 10 detik.

Buatan China, roket ini memiliki kemampuan jamming sehingga tidak ada software yang bisa meretasnya. Rudal ini juga dilengkapi teknologi trigger dan proximity laser yang memungkinkan rudal meledak ketika mengenai atau segera mendekati sasaran.

Dengan kemampuan ini, rudal tersebut dapat menyerang beberapa sasaran kecil di ketinggian rendah seperti rudal jelajah dan helikopter, sedangkan rudal Chiron merupakan alutsista Korea yang mampu menyerang sasaran dengan kecepatan 700 meter per detik.

Jangkauan rudal ini adalah 7 kilometer. Rudal Chiron juga dilengkapi dengan pemandu inframerah dua warna (IR/UV) untuk membantu mengalahkan tindakan pencegahan inframerah (IRCM).

Halaman selanjutnya

Selain memastikan kesiapan teknis alutsista, pertemuan ini mendorong terjalinnya koordinasi yang lebih kuat antar berbagai unsur komando untuk meningkatkan sinergi dalam mendukung pertahanan udara nasional. tantangan,” katanya.

Halaman selanjutnya



Sumber