Pasca kecelakaan fatal bus wisata di Malang, program karyawisata sekolah menjadi sorotan

Kamis, 9 Januari 2025 – 15:05 WIB

Jakarta – Kecelakaan maut yang melibatkan bus wisata kembali terjadi. Pada Rabu malam, 8 Januari 2025, Kota Batu dikejutkan dengan kecelakaan yang melibatkan bus wisata dan puluhan mobil.

Baca juga:

Polisi telah mengidentifikasi lokasi kejadian tujuh kecelakaan bus maut di Batu Malang

Kecelakaan terjadi sekitar pukul 19.15 WIB di Jalan Imam Bonjol Batu. Saat itu, sebuah bus wisata bernomor DK 7942 GB yang membawa rombongan siswa SMK IT Bali Global Badung sedang melaju di jalan tersebut.

Bus dilaporkan kehilangan kendali dan menabrak enam kendaraan roda empat dan dua belas roda dua belas. Direktur Lalu Lintas Polda Jatim Kombes Paul Komarudin mengatakan, hasil olah TKP sementara menunjukkan adanya masalah pada sistem rem bus.

Baca juga:

Polda Jatim sedang menyelidiki kecelakaan maut di Batu yang tidak ada bekas remnya

Tim TAA Polda Jatim menelusuri lokasi kejadian kecelakaan maut di Batu

Foto:

  • VIVA.co.id/Uki Rama (Malang)

Polisi juga tidak menemukan bekas rem di trotoar titik awal kejadian di Jalan Imam Bonjol hingga bus melaju menuju Jalan Raya Beji. Komarudin menjelaskan, Jalan Imam Bonjol memiliki kemiringan sekitar 5-7 derajat yang curam, sehingga risiko kecelakaan sangat tinggi jika kendaraan tidak dilengkapi sistem pengereman yang baik.

Baca juga:

Timeline kecelakaan bus wisata maut di Batu

Jadi terjal sekali, tanpa rem tentu berakibat fatal bagi mobil di depannya, ujarnya seperti dikutip VIVA pada Kamis, 9 Januari 2025.

Video pasca kecelakaan mobil ini ramai di media sosial hingga diunggah kembali oleh akun Instagram @lambe_turah. “Kecelakaan fatal bus wisata yang membawa pelajar asal Bali di Batu” Ini adalah deskripsi unduhan.

Setelah itu, video tersebut mendapat beragam komentar dari warganet. Banyak di antara mereka yang menyoroti program study tour yang sudah menjadi kegiatan rutin di sekolah-sekolah.

Beberapa netizen mengungkapkan keprihatinannya atas kecelakaan tersebut dan menyarankan agar studi banding tersebut dipertimbangkan kembali. “Aku diberitahu bahwa seharusnya tidak ada studi wisata” Salah satu pengguna Instagram berkomentar.

“Coba pertimbangkan kembali apakah ada pengaturan study tour serupa untuk sekolah” tulis warganet lain.

“Sekadar saran, kalau memang mau study tour mending sewa bus yang harganya sedikit lebih mahal, paling tidak dijamin aman,” ucapnya. komentar lainnya.

Ada pula yang mengusulkan untuk menghentikan sementara kegiatan study tour tersebut. “Bisakah kamu menghapus karyawisata itu? Anakku juga sedang ada karyawisata bulan ini jadi aku khawatir,” kata pengguna lain.

Namun, ada pula yang menilai kendala utama bukan pada operasional study tour, melainkan kebugaran bus dan pengemudinya. “Jangan salahkan study tour, tapi sistem keselamatan bus dan kebugaran pengemudi perlu diperkuat” – kata pengguna internet.

“Study trip menarik, mohon disediakan kendaraan yang sesuai untuk vendor,” komentar lain.

Halaman selanjutnya

Beberapa netizen mengungkapkan keprihatinannya atas kecelakaan tersebut dan menyarankan agar studi banding tersebut dipertimbangkan kembali. “Kamu diberitahu bahwa kamu tidak boleh melakukan karyawisata,” komentar salah satu pengguna Instagram.

Halaman selanjutnya



Sumber