Jumat, 10 Januari 2025 – 18:23 WIB
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia membenarkan bahwa pengurus organisasi masyarakat (ormas) “Muhammadiya” menjadi salah satu pengelola tambang yang dipercayakan pemerintah.
Baca juga:
Bahlil mengatakan gaji pekerja proyek hilir lebih tinggi sehingga bisa meningkatkan pendapatan per kapita RI.
Tambang yang kemudian dioperasikan oleh Muhammadiyah ini sebelumnya dioperasikan oleh PT Adaro Energy Tbk melalui kontrak usaha pertambangan batu bara (PKP2B).
“Muhammadiya sekarang sudah mundur. Kami positif memanfaatkan bekas Adaro (tambang),” kata Bahlil di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat, 10 Januari 2025.
Baca juga:
Prabowo membentuk Kelompok Kerja Hilirisasi dan Keamanan Energi, dengan Bahlil ditunjuk sebagai ketuanya
Diketahui, luas lahan eks PKP2B milik PT Adaro Energy Indonesia Tbk di Kalimantan Selatan mencapai 7.437 hektar (ha).
Baca juga:
Wakil Menteri ESDM membeberkan kondisi cekungan airtanah di berbagai wilayah RI yang memprihatinkan, lihat saja lokasinya.
Tentang Perubahan Atas PP Nomor 96 Tahun 2021 Nomor 25 Tahun 2024 Tentang Pemberian Izin Kepada Organisasi Keagamaan Untuk Mengelola Sendiri Pertambangan, Serta Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Di Bidang Pertambangan Mineral Dan Batubara Yang Diatur Dalam Undang-Undang .
Pemerintah juga menyiapkan enam lahan pertambangan bekas kontrak pengusahaan pertambangan batu bara (PKP2B) yang diberikan kepada organisasi masyarakat keagamaan.
Sebelumnya, PP Muhammadiyah mendapat tawaran dari Kementerian ESDM eks tambang Adaro Energy, Kideco Jaya Agung atau Arutmin untuk mengoperasikan tambang di tiga wilayah PKP2B.
Muhadjir Effendi, Ketua Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal PP Muhammadiyah, mengaku pihaknya juga melakukan jajak pendapat di tiga wilayah PKP2B.
“Kami sudah menyiapkan survei internal untuk meninjau Adaro, Kideco, dan Arutmin. Makanya kami siapkan tim untuk survei internal kami,” ujarnya.
Halaman selanjutnya
Sebelumnya, PP Muhammadiyah mendapat tawaran dari Kementerian ESDM eks tambang Adaro Energy, Kideco Jaya Agung atau Arutmin untuk mengoperasikan tambang di tiga wilayah PKP2B.