Jumat, 10 Januari 2025 – 21:11 WIB
Jakarta – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dan ZTE mengumumkan kemitraan untuk mentransformasikan pengalaman digital di Indonesia.
Baca juga:
Pemerintah Provinsi Bali memutuskan untuk tidak mengizinkan masyarakat mendaki Gunung Agung karena kondisi cuaca ekstrem.
Kemitraan ini akan memanfaatkan teknologi gelombang mikro ZTE untuk menghadirkan komunikasi yang andal dan berkecepatan tinggi ke wilayah tertinggal, perbatasan, dan terpencil (3T).
Hal ini memungkinkan lebih banyak masyarakat Indonesia di wilayah 3T dapat menikmati jaringan 4G IOH. Sebagai negara kepulauan, Indonesia menghadapi kendala serius dalam membangun infrastruktur komunikasi.
Baca juga:
Indosat mencapai “dua digit”.
Komunikasi tradisional berbasis kabel kesulitan mengatasi medan terjal dan biaya tinggi, sehingga banyak wilayah tidak terhubung secara digital.
Kurangnya akses ini menghambat peluang ekonomi dan membatasi pembangunan sosial, sehingga menyoroti kebutuhan mendesak akan solusi yang terjangkau dan mudah diakses.
Baca juga:
Penduduk bumi akan berteriak sepanjang tahun 2024
Untuk mengatasi tantangan ini, Indosat dan ZTE telah mengimplementasikan lebih dari 550 backbone gelombang mikro berkapasitas tinggi di seluruh Indonesia, yang mencakup hampir 80 persen kota-kota besar dan pulau-pulau terpencil.
Teknologi gelombang mikro inovatif ZTE dirancang khusus untuk kebutuhan Indonesia, menyediakan transmisi berkapasitas ultra dan jarak jauh.
Penerapan sudah terjadi dengan kecepatan dan efisiensi yang luar biasa, menghubungkan wilayah-wilayah yang sebelumnya tidak terjangkau dan memungkinkan masyarakat untuk beralih dari “tidak terhubung” ke “terhubung”.
Teknologi oven microwave ini memadukan berbagai fitur canggih untuk mengatasi keunikan kondisi lingkungan di Indonesia.
Multi-Frequency Ultra Broadband Antenna (UBA) dari ZTE memungkinkan pemilihan frekuensi yang fleksibel, mengurangi beban menara dan biaya sewa.
Unit jaringan yang disesuaikan meminimalkan kebutuhan perangkat keras dan meningkatkan efisiensi biaya sekaligus mempertahankan kinerja tinggi.
Dibuat untuk tahan terhadap kondisi cuaca ekstrem di Indonesia, termasuk hujan lebat, angin kencang, dan korosi, peralatan ini menjamin keandalan jangka panjang.
Integrasi papan Modem 4T4R yang canggih dan teknologi hemat energi yang cerdas memungkinkan pemasangan cepat dengan konsumsi sumber daya minimal.
Selain itu, desain yang terukur mendukung kapasitas dan cakupan area baru hingga delapan kali lipat.
Inisiatif ini telah meningkatkan jumlah pelanggan IOH secara signifikan, terutama di wilayah seperti Sumatera dan Kalimantan, dimana kapasitas backhaul meningkat menjadi 2-3 Gbps, dan mencapai puncaknya pada 6 Gbps di wilayah 3T.
Warga negara kini memiliki akses tanpa batas terhadap informasi real-time, pendidikan online, dan layanan hiburan digital.
Peningkatan konektivitas ini juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pariwisata dan mendorong pertukaran pengetahuan, serta mendukung kemajuan di bidang kesehatan dan pendidikan.
Direktur dan Chief Technology Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Desmond Cheung, berkomitmen memberdayakan Indonesia dengan menjembatani kesenjangan digital.
“Kemitraan dengan ZTE mencerminkan komitmen kami untuk menghubungkan komunitas di seluruh negeri, terlepas dari tantangan geografis. Melalui penggunaan teknologi canggih, kami tidak hanya akan meningkatkan pengalaman digital, namun juga membuka peluang bagi pembangunan ekonomi dan sosial,” ujarnya Jakarta, Jumat, 10 Januari 2025.
Direktur Penjualan Kevin Chen dari ZTE Indonesia mengaku yakin kemitraan ini akan memberikan semangat baru dalam perjalanan transformasi digital Indonesia. Ketika masyarakat yang tinggal di wilayah 3T mulai online untuk menikmati layanan internet berkualitas tinggi.
“Kami berkomitmen untuk memanfaatkan peluang strategis dalam digitalisasi, kecerdasan, dan pembangunan rendah karbon. Tulang punggung gelombang mikro menghubungkan ZTE, IOH, dan masyarakat Indonesia untuk menjajaki peluang baru dalam komunikasi,” jelasnya.
Halaman selanjutnya
Penerapan sudah terjadi dengan kecepatan dan efisiensi yang luar biasa, menghubungkan wilayah-wilayah yang sebelumnya tidak terjangkau dan memungkinkan masyarakat untuk beralih dari “tidak terhubung” ke “terhubung”.