Jumat, 10 Januari 2025 – 09:05 WIB
Istanbul, VIVA – Tentara Israel melanggar perjanjian gencatan senjata dengan Lebanon sebanyak 19 kali pada Rabu 8 Januari 2025 sehingga total pelanggaran menjadi 432 sejak perjanjian mulai berlaku pada 27 November tahun lalu.
Baca juga:
Panglima Angkatan Darat Joseph Aoun menjadi presiden baru Lebanon dan menyiapkan kebijakan untuk membendung Israel
Angka terakhir ini berdasarkan data yang dikumpulkan Anatolia Dari laporan resmi Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA).
Menurut laporan NNAPelanggaran pada hari Rabu terkonsentrasi di distrik Marjayoun dan Bint Jbeil di Kegubernuran Nabatia, Distrik Tir di Kegubernuran Selatan, dan Distrik Hermel di Kegubernuran Baalbek-Hermel.
Baca juga:
Militer Israel terus menyerang dan menghancurkan infrastruktur di Tepi Barat
Pelanggaran tersebut meliputi penyerangan, penembakan artileri dan tank, penghancuran rumah dan bangunan, pengintaian menggunakan drone dan jet tempur, serta operasi pembersihan bersenjata.
Baca juga:
Israel kembali melanggar gencatan senjata, drone militer terbang di atas Lebanon saat pemilihan presiden.
Di distrik Marjayoun, pasukan Israel dengan dukungan beberapa kendaraan berangkat ke tepi barat kota Mays al-Jabal untuk melakukan operasi pencarian.
Di masa lalu, operasi pembersihan bersenjata terfokus pada wilayah dalam kota.
Pasukan Israel juga menghancurkan rumah dan bangunan di kota Kfar Kila, Taybeh dan Talluseh, serta di sepanjang jalan yang menghubungkan kota Rab Talatin dan Taybeh.
Selain itu, artileri Israel menembaki dataran Marjayoun dekat pinggiran Burj al-Muluk.
Di distrik Bint Jbeil, tentara Israel meledakkan beberapa rumah di Aita al-Shab, dan pasukan mekanis bergerak menuju kawasan hutan antara Aita al-Shab dan Debl.
Pesawat pengintai dan drone Israel terlihat terbang di atas ibu kota distrik tersebut, Bint Jbeil.
Tank Merkava Israel menargetkan rumah walikota Bint Jbeil di pinggiran kota, serta sebuah rumah di lingkungan Aqabat Maroun.
Tentara Israel melakukan operasi pembersihan bersenjata di Maroun al-Ras, sementara suara lalu lintas kendaraan terdengar di pinggiran kota, bersamaan dengan drone yang terbang di atas area tersebut.
Pasukan Israel juga menembaki lingkungan Al-Waara di Rmeish dan menghantam sebuah rumah di dekat Pusat Pertahanan Sipil.
Meski tidak ada korban jiwa, namun beberapa alutsista sipil dan mobil seorang warga sipil rusak akibat penyerangan tersebut.
Di distrik Tir, dilaporkan ada drone Israel yang terbang rendah di atas kota Tir, pusat distrik, dan sekitarnya.
Di distrik Hermel, sebuah pesawat perang Israel terlihat terbang pada ketinggian sedang di atas kota Hermel.
Pemerintah Lebanon telah melaporkan lebih dari 432 pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan Israel sejak perjanjian tersebut berlaku pada 27 November, termasuk 32 kematian dan 39 luka-luka.
Perjanjian gencatan senjata tersebut bertujuan untuk mengakhiri pertempuran selama lebih dari 14 bulan antara tentara Israel dan kelompok Hizbullah, yang dimulai pada Oktober 2023 dengan perang Gaza.
Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, Israel harus secara bertahap menarik pasukannya ke selatan Garis Biru, perbatasan de facto, dan tentara Lebanon harus dikerahkan di Lebanon Selatan dalam waktu 60 hari.
Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, setidaknya 4.063 orang, termasuk wanita, anak-anak dan pekerja medis, telah tewas dan 16.664 orang terluka sejak serangan Israel terhadap Lebanon dimulai pada 8 Oktober 2023. (semut)
Halaman selanjutnya
Sumber: aljazeera.com