Jumat, 10 Januari 2025 – 17.15 WIB
Jakarta – Mantan Ketum PSSI Nurdin Khalid mempertanyakan kepemimpinan Shin Tae Yong (STY), apalagi jika dibandingkan dengan prestasi timnas Indonesia di masa lalu, yang sangat ia banggakan.
Baca juga:
Inilah jadwal lengkap kedatangan Patrick Kluivert ke Indonesia
Menurut Nurdin, pada tahun 2007, Indonesia berhasil bermain lebih kompetitif meski tanpa pemain. diaspora.
Saat itu, anak didik Ivan Kolev menang 2:1 atas Bahrain, kalah 1:2 dari Arab Saudi, dan kalah 1:0 dari Korea Selatan di babak penyisihan grup.
Baca juga:
Shin Tae Yong Dipecat PSSI, Fisioterapis Timnas Indonesia: Berat Hati!
“Apa yang dibanggakan Shin Tae Yong? – Kalau Piala Asia, menurut saya lebih beruntung di tahun 2007, – kata Nurdin Khalid. TVOne dua sisiDilihat VIVA pada Jumat, 10 Januari 2025.
Baca juga:
Mantan Ketum PSSI Nurdin Khalid: Kalau STY Tak Segera Diganti, Bahaya!
“Kenapa? Tahun 2007 tanpa diaspora, tanpa naturalisasi, selisih target kita lebih baik dibandingkan tahun 2023 yang ada naturalisasi,” ujarnya.
Lanjut Nurdin, pada kompetisi Piala Asia 2023 meski diperkuat pemain naturalisasi dan beberapa pemain diasporaTimnas hanya mampu meraih kemenangan pada laga melawan Vietnam (1:0). Di laga lain, Indonesia harus menerima kekalahan melawan Irak (1:3) dan Jepang (1:3).
Untungnya Indonesia berhasil mencapai 1/8 final dengan finis ketiga terbaik. Hasil imbang 1-1 antara Kyrgyzstan dan Oman menentukan kelolosan Indonesia.
“Waktu itu (Piala Asia 2007) belum ada tiga besar. Kenapa lolos kemarin (Piala Asia 2023)? “Karena yang terbaik ada tiga,” kata Nurdin.
Keberhasilan mencapai babak 1/8 final Piala Asia 2023 merupakan pencapaian bersejarah bagi Timnas Indonesia. Sebelumnya, Indonesia hanya berhasil lolos dari babak penyisihan grup dalam empat edisi (1996, 2000, 2004, dan 2007).
Sayangnya, Indonesia kalah dari Australia pada babak 16 besar pada Minggu 28 Januari 2024 di Stadion Jassim bin Hamad Al Rayyan. Gol Hernando Ari menjadikan gol keempat di laga itu, termasuk gol bunuh diri Elkan Baggott, serta gol. Martin Boyle, Craig Goodwin dan Harry Souttar. Kekalahan itu mengakhiri upaya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Asia 2023.
Sepanjang Piala Asia 2023, Indonesia mencetak tiga gol dan kebobolan sepuluh kali. Rekor pertahanan tersebut menjadi yang terburuk sepanjang sejarah keikutsertaan Timnas Indonesia di turnamen tersebut, karena jumlah kebobolan di empat edisi sebelumnya tidak pernah mencapai angka setinggi itu.
“Di mana prestasi membanggakan Shin Tae Yong?” dia menekankan.
Halaman selanjutnya
Untungnya Indonesia berhasil mencapai 1/8 final dengan finis ketiga terbaik. Hasil imbang 1-1 antara Kyrgyzstan dan Oman menentukan kelolosan Indonesia.