Megawati bekerja sama dengan pemerintahan Prabowo tanpa masuk kabinet

Sabtu, 11 Januari 2025 – 06:11 WIB

Jakarta – Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengaku diutus Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk bertemu Presiden terpilih Prabowo Subianto pada 17 Oktober 2024.

Baca juga:

Amir Moeis mengapresiasi Megawati sebagai kapten RI, Hasto adalah jangkarnya.

Kemudian dalam pertemuan antara Basara dan Sekjen DPP Gerindra Ahmed Muzani, Basara pun menyerahkan satu dari delapan amanah yang dipercayakan kepadanya untuk diserahkan kepada Megawati Prabowo.

“Pertama Bu Mega, PDI Perjuangan bilang tidak menganut sistem pemerintahan presidensial. Jadi istilah oposisi pun kita tidak kenal, apalagi menggunakan sistem oposisi,” kata Basarah, di sekolah partai PDIP, Lenteng Agung. Jakarta Selatan, Jumat 10 Januari 2025.

Baca juga:

Megawati Bahagia Menangkan Pilka PDIP Jakarta: Saya Akan Tunjukkan Silatnya!

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ahmad Basara

Megawati seperti disampaikan Basara mengatakan hakikat falsafah negara Pancasila adalah gotong royong. “Dengan demikian, PDI Perjuangan akan mengikuti ideologi Pancasila dengan menerapkan prinsip gotong royong,” ujarnya.

Baca juga:

Menurut cerita Megawati, Bung Karno lebih sedih dibandingkan Ahok

Ia mengatakan, seperti disampaikan Megawati pada 17 Oktober 2024, PDIP akan bekerja sama dengan pemerintahan Prabowo Subianto. Namun PDIP tidak mengirimkan kadernya ke kabinet.

“Madam Mega mengatakan PDI Perjuangan akan bekerja sama dengan pemerintahan Prabowo Subianto, namun tidak mengirimkan satupun kader anggota PDI Perjuangan sebagai anggota kabinet pemerintahan Prabowo,” kata Basarah.

Basarah saat itu mengaku Megawati juga pernah mengatakan bahwa sikap PDI Perjuangan terhadap pemerintahan Prabowo tidak akan sama ketika Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih berkuasa.

Ibu saya kemudian menegaskan, posisi politik PDI Perjuangan tidak sama dengan posisi politik PDI Perjuangan di luar pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2004 hingga 2014, kata Basarah.

Hal itu dilakukan karena Megawati dan Prabovo memiliki hubungan persahabatan yang baik. Keduanya sama-sama disandingkan sebagai calon presiden dan wakil presiden pada tahun 2009. Karena itu, persahabatan keduanya yang terjalin lama dan sangat baik masih menjadi landasan komunikasi dan koordinasi Megawati dan Prabowo hingga saat ini. rekan senegaranya.

Basara kemudian juga mengatakan, sikap politik PDIP akan diumumkan setelah Kongres PDI Perjuangan ke-6 pada pertengahan tahun 2025.

“Nah, bagaimana sikap politik PDI Perjuangan di bawah pemerintahan Pak Prabowo Subianto selanjutnya, tentunya karena kita adalah partai demokrasi dimana Kongres adalah badan tertinggi partai, maka keputusan selanjutnya akan diambil di forum Kongres. Posisi politik Pak Prabowo PDI Perjuangan dan sikapnya terhadap pemerintahannya, itu akan diputuskan di Kongres,” ujarnya.

Halaman selanjutnya

Basarah saat itu mengaku Megawati juga pernah mengatakan bahwa sikap PDI Perjuangan terhadap pemerintahan Prabowo tidak akan sama ketika Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih berkuasa.

Inovasi material untuk rumah yang lebih personal dan estetis



Sumber