Jumat, 10 Januari 2025 – 14:40 WIB
Jakarta – Menteri Luar Negeri RI (Menlu), Sugiono menekankan peran strategis Indonesia di kancah internasional.
Baca juga:
Menlu Sugiono menjelaskan tantangan yang mengancam stabilitas global
Diplomasi Indonesia bertumpu pada nilai-nilai Pancasila, Asta Cita sebagai pedoman strategis, kata Menlu dalam keterangan pers tahunan Menlu pada Jumat, 10 Januari 2025.
Baca juga:
Membuat heboh! Ilmuwan ini meramalkan akhir dunia tahun depan, penjelasannya akan membuat Anda merinding
Menurut Sugiono, hal tersebut dilakukan melalui pendekatan berwawasan ke depan yang tidak hanya menjawab tantangan, namun juga berperan positif dalam secara proaktif membentuk dinamika global.
Ia juga menunjukkan bahwa dunia saat ini sedang menghadapi krisis politik. Mulai dari konflik dan peperangan di berbagai belahan dunia, hingga krisis iklim, pangan, energi dan air, serta persaingan antar negara-negara besar. Sayangnya, di tengah semua ancaman ini, solidaritas dan kerja sama global semakin kuat.
Baca juga:
Gubernur Lemkhannas dan Menteri Luar Negeri bertemu untuk membahas penguatan stabilitas nasional melalui riset geopolitik
“Dunia tidak membutuhkan lebih banyak perpecahan atau politik kekuasaan, yang dibutuhkan dunia adalah kepemimpinan kolaboratif yang membangun rasa saling percaya dan bersatu. Kepemimpinan yang berani menghadapi tantangan dengan cara yang inovatif,” tuturnya.
“Kita harus berani menapaki jalan yang belum pernah dilalui, mengucapkan kata-kata yang belum pernah terucap, dan membangun jembatan kerja sama yang belum pernah ada sebelumnya,” tambah Menlu.
Oleh karena itu, Sugiono menegaskan, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia terus memperkuat perannya sebagai pemimpin, mitra terpercaya, serta tetangga yang baik di kancah global.
Sejarah panjang diplomasi Indonesia menunjukkan perannya sebagai inisiator perubahan, dimulai dari Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955, berdirinya ASEAN pada tahun 1967, dan konsep negara kepulauan yang diakui secara internasional dalam Konvensi UNCLOS tentang Hukum Laut. pada tahun 1982. Outlook ASEAN untuk Indo-Pasifik pada tahun 2019.
Dalam setiap langkahnya, Indonesia secara konsisten menjadi bagian dari solusi dan menjembatani kesenjangan tersebut. Namun, Menlu Sugiono mengingatkan agar jembatan yang sedang dibangun harus dilintasi secara bersamaan. Oleh karena itu, langkah konkrit telah diambil dan akan dilaksanakan melalui diplomasi aktif.
Halaman selanjutnya
Oleh karena itu, Sugiono menegaskan, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia terus memperkuat perannya sebagai pemimpin, mitra terpercaya, serta tetangga yang baik di kancah global.