Jumat, 10 Januari 2025 – 06:56 WIB
Ramallah, VIVA – Untuk hari kedua berturut-turut, militer Israel melanjutkan serangannya ke kota Tulkarim di Tepi Barat pada Kamis, 9 Januari 2025, menghancurkan sejumlah infrastruktur, menurut warga.
Baca juga:
Israel kembali melanggar gencatan senjata, drone militer terbang di atas Lebanon saat pemilihan presiden.
Tentara Zionis Israel mengepung kamp pengungsi Nur Shams di kota tersebut dan melakukan penggeledahan dari rumah ke rumah.
Saksi mata melaporkan bahwa militer Israel telah mengirim pasukan tambahan ke kamp-kamp tersebut, dan buldoser militer telah menghancurkan infrastruktur di kamp pengungsi Nur Shams dan Tulkarim.
Baca juga:
Asops III: TNI AL siap sambut kedatangan 21 kapal perang asing untuk latihan MNEK Bali 2025
Pasukan militer Israel meledakkan setidaknya satu rumah di kamp Tulkarim menyusul laporan bentrokan dengan warga Palestina bersenjata.
Baca juga:
Meninggalkan Mako Lantamal
“Serangan itu merupakan kejahatan baru yang ditambahkan ke daftar panjang kejahatan yang dilakukan Israel untuk menyebarkan kekacauan dan kehancuran,” kata Abdullah Kamil, gubernur Tulkarim.
Dia menambahkan bahwa serangan tersebut bertujuan untuk melemahkan sumber daya Otoritas Palestina dengan menghancurkan infrastruktur, pasar, properti publik dan swasta.
Selama beberapa tahun terakhir, militer Israel telah melakukan serangan rutin di Tepi Barat, peningkatan sejak perang di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023.
Selain itu, warga Palestina menghadapi serangan brutal dari pemukim ilegal Israel.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sejak itu, akibat serangan militer Israel di wilayah pendudukan, sekitar 850 warga Palestina tewas dan lebih dari 6.700 orang terluka.
Pada Juli 2024, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina adalah tindakan ilegal dan menuntut evakuasi seluruh permukiman yang ada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. (semut)
Halaman berikutnya
Dia menambahkan bahwa serangan tersebut bertujuan untuk melemahkan sumber daya Otoritas Palestina dengan menghancurkan infrastruktur, pasar, properti publik dan swasta.