NU dan Betawi Tak Terwakili di Tim Transisi Pramono, Pengamat: Harusnya segmennya luas

Sabtu, 11 Januari 2025 – 01:44 WIB

Jakarta – Tim transisi dibentuk Pramono Anung-Rano Karno untuk mempersiapkan pelantikan gubernur dan wakil gubernur Jakarta terpilih. Namun fokusnya bergeser karena kelompok transisi tidak bisa menampung seluruh kelompok anggota masyarakat.

Baca juga:

Megawati Bahagia Menangkan Pilka PDIP Jakarta: Saya Akan Tunjukkan Silatnya!

Pangi Syarwi Chaniago, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, menilai tim transisi tidak memaparkan temuan kelompok kepentingan masyarakat Jakarta. Hal itu dikatakannya karena tidak ada tokoh dari Ummat, NU, Betawi, atau bahkan perwakilan birokrasi Pemprov DKI Jakarta sebelumnya.

Kata dia, Pramono harus bisa mengakomodir semua kalangan atau organisasi dalam persiapan menjalankan pemerintahan.

Baca juga:

KPU: Pelantikan Pramono Anung-Rano Karno pada 7 Februari 2025

Jadi harus ada wakil rakyat, yaitu NU, Betawi, dan birokrasi sebelumnya, kata Pangi, Jumat, 10 Januari 2025.

Rapat Paripurna KPUD DKI Jakarta menetapkan Pramono-Rano akan memenangkan Pilkada Jakarta

Baca juga:

Siap bergerak cepat, Gubernur terpilih DKI Pramono membentuk tim beranggotakan 14 orang untuk bergabung dalam tim transisi

Pangi mengatakan, tim transisi harus mampu mengakomodir seluruh kekuatan politik. Mengapa saya katakan demikian? Karena tantangan yang dihadapi Pramono-Rano tidak mudah, jelas Pangi.

“Pekerjaan rumah mereka banyak. Banyak tantangan ke depan,” kata Pangi.

Baginya, Pramono-Rano harus bisa menggandeng kekuatan berbagai kelompok masyarakat di kelompok transisi.

Jadi tidak bisa hanya kelompok atau fraksi tertentu saja. Perwakilan seluruh pemangku kepentingan juga berbeda-beda, semua kelompok akan dipertemukan, kata Pangi.

Ia juga mengatakan penting bagi tim transisi untuk menjaga semangat persatuan.

“Harus berusaha membangun semua kelebihan, pengalaman dan jam terbang, mencatatkan rekor dan menyamai semua kelebihan. Karena banyak persoalan PR,” kata Pangi.

Menurut dia, segmen tim transisi ini harusnya luas. Jangan hanya menyasar kelompok tertentu saja, ujarnya.

“Jadi segmennya harus luas, bukan hanya kumpulan kecil kelompok tertentu. Tapi harus di atas semua kelompok kelompok,” kata Pangi.

Sebelumnya, Gubernur terpilih DKI Jakarta Pramono Anung mengumumkan tim transisi. Tugas tim transisi adalah mempersiapkan pelantikan gubernur terpilih dan wakil gubernur Jakarta sebelum batas waktu yang ditentukan.

Tim transisi dipimpin oleh Ima Mahdiya, politikus PDIP dan juga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.

Berikut susunan tim transisi Pramono-Rano

Tim utama
1. Kapten grup: Imo Mahdia
2. Koordinator Operasional : Emir Kresna
3. Koordinator Komunikasi : Chiko Hakim
4. Sekretaris : Beno Mohammad Ibnu

Tim teknis
1. Bidang Sumber Daya Manusia : M. Syafrudin
2. Perencanaan Wilayah : Mangatta Toding Allo
3. Sektor Keuangan: Yustinus Prastovo
4. Bidang Infrastruktur : John Oddius
5. Bidang Teknologi Informasi : Yunarto Vijaya

Tim kebijakan
1. Bidang kebijakan negara: Nirvono Joga
2. Kebijakan Ekonomi : Agus Haryadi
3. Bidang kebijakan sosial budaya : Dedi Vijaya
4. Bidang kebijakan lingkungan hidup : Prof. Firdaus Ali
5. Kebijakan Kesehatan: Charles Honoris

Tim pendukung
1. Wakil Sekretaris : Desa Pridini
2. Asisten Informasi dan Komunikasi : Mandira Bienna Elmir

Halaman selanjutnya

Baginya, Pramono-Rano harus bisa menggandeng kekuatan berbagai kelompok masyarakat di kelompok transisi.

Halaman selanjutnya



Sumber