Sabtu, 11 Januari 2025 – 19:00 WIB
Jakarta – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Muti mendukung upaya Jasa Raharja dan Korlantas Polri dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keselamatan jalan raya.
Baca juga:
159 calon polwan memulai pelatihan dengan kualifikasi pangan dan kesehatan
Mu’ti memahami sepenuhnya pentingnya langkah Jasa Raharja dalam menetapkan kurikulum peraturan lalu lintas sebagai bagian integral dari sistem pendidikan nasional.
CEO Jasa Raharja Rivan A. Purwantono menjelaskan Indonesia masih menghadapi permasalahan besar dengan tingginya kecelakaan lalu lintas. Setiap tahunnya, ribuan orang meninggal dunia dan banyak korban mengalami luka-luka yang berdampak signifikan terhadap kehidupan perekonomian masyarakat.
Baca juga:
Bus Rombongan SMK IT Global Bali Jatuh di Batu, Kepala Sekolah: Semua Siswa Selamat
“Pada tahun 1970-an, Jepang merupakan salah satu negara dengan tingkat kecelakaan tertinggi. Namun melalui pendidikan yang efektif, mereka mampu membangun budaya keselamatan jalan raya, sehingga tingkat kecelakaan mereka kini sangat rendah,” kata Rivan.
Baca juga:
Betapa brutalnya mobil yang digunakan Patrick Kluivert ketika dia menabrak dan membunuh seseorang
Menurut Rivan, pendidikan keselamatan jalan raya sebaiknya dimulai sejak usia muda, khususnya di tingkat sekolah dasar. Anak-anak perlu memahami pentingnya keselamatan di jalan raya agar dapat tumbuh menjadi pengemudi yang bertanggung jawab di masa depan.
Hal inilah yang menjadi alasan Jasa Raharja bersama Korps Lalu Lintas Polri (Korlantas) memasukkan pendidikan keselamatan jalan ke dalam kurikulum sekolah dasar hingga menengah.
Di usianya yang ke-64 tahun, aksi nyata Jasa Raharja tidak hanya bertujuan untuk menciptakan generasi sadar dan bertanggung jawab dalam perjalanannya, namun juga merupakan bagian dari strategi Jasa Raharja dalam menerapkan langkah-langkah preventif dan preventif untuk mengubah perilaku masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan setiap kejadian lalu lintas dapat ditangani dengan cepat dan benar. Saat ini Jasa Raharja memiliki 508 kantor polisi dan 1.062 kantor polisi di seluruh Indonesia,” tambah Rivan.
Rivan mengatakan transformasi digital yang dilakukan Jasa Raharja tidak hanya mempercepat layanan, tetapi juga memetakan demografi korban kecelakaan.
Data menunjukkan 68,2 persen kecelakaan di Indonesia terkait dengan pelanggaran lalu lintas, dengan banyak korban berada pada usia kerja, jelasnya.
Dengan visi perubahan pada tahun 2029, Jasa Raharja terus memperkuat kolaborasi dan inovasi untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi seluruh pengguna jalan. Langkah strategis ini diharapkan menjadi langkah penting dalam mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia, serta menciptakan masyarakat yang lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap keselamatan berkendara.
Halaman berikutnya
Di usianya yang ke-64 tahun, aksi nyata Jasa Raharja tidak hanya bertujuan untuk menciptakan generasi sadar dan bertanggung jawab dalam perjalanannya, namun juga merupakan bagian dari strategi Jasa Raharja dalam menerapkan langkah-langkah preventif dan preventif untuk mengubah perilaku masyarakat.