Dunia sedang menghadapi krisis iklim, banjir di Mekah dan Madinah, serta kebakaran di Los Angeles tampak seperti neraka.

Sabtu, 11 Januari 2025 – 08:30 WIB

Jakarta – Akibat krisis iklim, peristiwa cuaca ekstrem saat ini sedang melanda dunia. Dari Timur Tengah hingga Amerika Serikat, dampak perubahan iklim menciptakan bencana yang menjadi fokus masyarakat global.

Di Arab Saudi, banjir terjadi di Mekkah dan Madinah, sedangkan di Los Angeles, kebakaran hutan yang tidak terkendali membuat kota tersebut menjadi neraka.

Pergeseran kondisi cuaca ekstrem ini telah diprediksi oleh para ilmuwan, namun intensitasnya semakin sulit untuk diabaikan. Laporan dari berbagai sumber menunjukkan bahwa fenomena tersebut bukan sekedar fenomena belaka, melainkan akibat dari dampak perubahan iklim global yang semakin nyata.

Mekkah dan Madinah kebanjiran

Pemandangan yang tidak biasa terjadi di sejumlah wilayah Arab Saudi. Pada hari Senin, 6 Januari 2025, hujan lebat yang belum pernah terjadi sebelumnya turun dan menyebabkan banjir di sejumlah kota, termasuk Mekkah dan Madinah, tulis Arab News. Diposting pada hari Jumat, 10 Januari 2025.

Badan meteorologi setempat memperingatkan, badai petir dan banjir akan terus terjadi hingga Minggu, 12 Januari 2025. Selain itu, cuaca buruk berupa hujan sedang hingga lebat, hujan es, atau bahkan angin kencang juga terjadi di Riyadh, Jeddah, Al Baha. , Asir dan Jazan.

Selain itu, menurut Newsweek, kondisi cuaca di Arab Saudi saat ini sangat buruk, karena biasanya hanya ada sedikit atau tidak ada hujan di wilayah gurun ini. Hal ini menunjukkan adanya perubahan cuaca yang signifikan.

Para ilmuwan sebelumnya memperkirakan bahwa jamaah haji yang bepergian ke kota-kota tersebut akan mengalami suhu yang lebih tinggi di masa depan akibat perubahan iklim.

Kebakaran Besar di Los Angeles

Sementara itu, situasi sebaliknya terjadi di Amerika. Kebakaran besar melanda Palisades, Los Angeles, California.

Kebakaran besar tersebut diketahui telah menewaskan sedikitnya 10 orang, membakar ratusan bangunan dan menyebabkan sekitar 180.000 orang dievakuasi di seluruh wilayah.

Menurut BBC, sekitar 179.000 penduduk di wilayah Los Angeles diperintahkan untuk mengungsi, dan banyak dari mereka meninggalkan rumah hanya dengan membawa sedikit barang. Situasi ini diperparah dengan angin kencang dan kurangnya curah hujan.

Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional mengatakan perubahan iklim, termasuk suhu yang lebih hangat, musim kemarau yang lebih panjang, dan atmosfer yang lebih kering, telah menjadi faktor utama yang meningkatkan risiko dan luasnya kebakaran hutan di Amerika Serikat bagian barat.