Kemen PPPA tanggapi keluhan Nikita Mirzani soal penempatan anaknya di rumah aman bersama pasien ODGJ dan HIV

Sabtu, 11 Januari 2025 – 10:45 WIB

Jakarta – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) akhirnya mengungkap alasan anak Nikita Mirzani, Lolly, ditempatkan di rumah persembunyian bersama Orang Dengan Penyakit Jiwa (ODGJ) dan Orang dengan HIV. Hal itu terungkap setelah Lolly kabur dari rumah persembunyian pada Jumat, 10 Januari 2025.

Baca juga:

Beritahu putrinya Nikita Mirzani: Tidak ada yang lebih berharga dari kebahagiaanmu

Lolli, 17 tahun, mengaku trauma dan tidak merasa aman selama lima bulan tinggal di rumah persembunyian.

“Saya kabur, tidak betah,” kata Lolli, Jumat, 10 Januari 2025 di kawasan metropolitan Jakarta Selatan.

Baca juga:

Anaknya lari dari rumah persembunyian sambil menangis, Nikita Mirzani: Ami sangat mencintaimu

Laura Meizani alias Lolly

Lolly juga mengatakan dia ada di sana bersama perempuan-perempuan yang mempunyai masalah, termasuk mereka yang mengidap HIV dan penyakit mental.

Baca juga:

Paling Terkenal: Cupi Cupita dan Gofar Hilman Resmi Putus, Alasan Lolly Kabur dari Safe House

“Dengan BO terbuka, dengan orang gila, dengan HIV. Siapa yang mau dengan orang seperti itu,” ujarnya.

Menanggapi keluhan Lolly, Atwirlany Ritonga, PLT Asisten Pelayanan Anak Kementerian PPPA menjelaskan, seluruh proses pembinaan yang dilakukan sudah sesuai prosedur yang ada. Dia mengatakan, penempatan Lolly di rumah persembunyian sudah sesuai dengan aturan yang ada.

“Saat itu bantuan yang diberikan berupa rumah sementara atau rumah persembunyian, atau tempat tinggal Ananda memang dalam keadaan milik negara dan diatur,” kata Atwirlany. Konferensi pers di Metropolitan Jakarta Selatan, dikutip Tujuan penyelidikan.

Jadi bukan pelanggaran. Nyaman atau tidaknya anak itu soal lain, lanjutnya.

Menurutnya, setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dalam mendapatkan pengobatan dan dukungan, sehingga pekerjaan yang dilakukan Kementerian PPPA sudah sesuai prosedur yang ada.

“Perlakuan Setiap anak atau orang berbeda-beda, sehingga apa yang dilakukan Upt PPPA DKI Jakarta melalui prosedur yang ada. “Ada yang diberikan tempat duduk yang nyaman, namun ada juga yang harus duduk di sofa agar merasa nyaman,” kata Atwirlany.

Meski begitu, Atwirlany mengakui kejadian tersebut membuat pihaknya kesulitan untuk terus memberikan layanan terbaik bagi anak-anak.

“Apa yang terjadi tadi malam tentunya tidak sesuai dengan harapan kita, dan sangat disayangkan akan menyulitkan kita semua untuk terus memberikan pelayanan sesuai kebutuhan anak-anak ini,” tutupnya.

Lolly tidak lagi ditempatkan di rumah persembunyian. Menurut Plt Kabid Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Nurma Dewey, Lolly akan tinggal sementara di RS Polri Kramat Jati untuk mendapatkan dukungan dan pendampingan psikologis yang diperlukan.

Halaman selanjutnya

“Saat itu bantuan yang diberikan berupa rumah sementara atau rumah persembunyian, atau tempat tinggal Ananda memang dalam keadaan milik negara dan diatur,” kata Atwirlany. Konferensi pers di wilayah metropolitan Jakarta Selatan, mengutip lembaga investigasi.

Lanni/Fadia yang kalah di perempat final Malaysia Open kini fokus menatap Indonesia Masters.



Sumber