Sabtu, 11 Januari 2025 – 14.30 WIB
Jakarta, VIVA – Harapan PSSI untuk menyaksikan timnas Indonesia (timnas) berlaga di Piala Dunia 2026 semakin besar, apalagi setelah PSSI resmi menggantikan Shin Tae-yong dengan Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala. Perubahan ini memunculkan optimisme baru, meski tantangan lolos masih sangat berat.
Baca juga:
Kluvert akan didampingi 2 orang pelatih lokal di timnas Indonesia
Saat ini, Indonesia berada di peringkat ketiga Zona Asia dengan perolehan 6 poin di Grup C untuk lolos ke Piala Dunia 2026, hanya tertinggal satu poin dari Australia yang berada di peringkat kedua.
Menurut pengamat sepak bola Tommy Weli atau akrab disapa Bung Towel, peluang Garuda lolos ke Piala Dunia 2026 masih terbuka lebar karena masih ada empat laga kualifikasi lagi yang bisa menentukan nasib tim.
Baca juga:
Maarten Paes berbicara jelang laga Timnas Indonesia melawan Australia dan Bahrain
Menurut Bung Towel, impian mencapai Piala Dunia patut untuk dipupuk. Bung Towel menyampaikan pemikirannya mengenai peluang timnas Indonesia dan keputusan PSSI mengganti pelatih dalam diskusi Football Institute yang digelar di Jakarta, Jumat, 10 Januari 2025.
Baca juga:
Timnas U-17 Indonesia mulai memperkuat di Bandung, dengan dua pemainnya masih absen
“Impian lolos itu bagus. Karena kalau kita bicara obyektif, kalau kita buka dari gambar saya, misalnya di acara Catatan Demokrasi, karena saya duduk di sebelah Bang Arya (Sinulingga), sebenarnya saya (Dunia 2030) Saya ragu tulisannya seperti ini. Itu tujuannya,” kata Bung Towel. , mengutip Antara.
“Tapi ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Ada peluangmiliknya Jadi apa yang bisa Anda harapkan? Ya, lanjutnya.
Menurut Bung Towel, pergantian pelatih merupakan langkah penting mengingat performa tim asuhan Shin Tae Yong menunjukkan tren negatif.
Meski demikian, Patrick Kluivert mengaku belum sepenuhnya puas dengan penggantinya.
“Jadi saya lihat PSSI mengambil solusi yang paling efektif karena selama ini kita melihat ada tiga budaya, tiga bahasa, Korea, naturalisasi Belanda dan Indonesia, dan tidak seperti Jeje (penerjemah Korea, Jeong Seok), -seo ) mengatakan Nova Arianto tidak ada kendala komunikasi, jelasnya.
Bung Towel juga mengapresiasi keputusan PSSI menunjuk pelatih asal Belanda bertujuan untuk mengurangi hambatan komunikasi dan mengatasi dinamika kompleks dalam tim.
Eric Tahir, selaku Ketua Umum PSSI, sebelumnya mengatakan ada dinamika internal yang perlu diatasi untuk perkembangan timnas.
Meski Kluivert belum memiliki rekam jejak yang kuat sebagai pelatih kepala, Bung Towel memahami kendala yang dihadapi PSSI dalam merekrut pelatih Eropa, terutama di turnamen reguler.
Penunjukan Kluivert sudah tepat, apalagi didampingi dua asisten yang punya kemampuan teknis, Alex Pastor dan Danny Landzaat. “Dengan dukungan tim pelatih yang sukses, konsep ini bisa berjalan seperti yang dilakukan Frank Rijkaard di Barcelona, di mana ia mendapat dukungan teknis yang kuat dari Henk ten Keit,” jelas Bung Towel.
Hal serupa dilakukan Pep Guardiola di Manchester City bersama asisten kepercayaannya Juanma Lillo dan Enzo Maresca, tambah Bung Towel.
Dengan empat laga tersisa kualifikasi, Indonesia menghadapi tantangan berat, namun optimisme tetap ada. Keberhasilan Patrick Kluivert dalam menangani timnas akan sangat bergantung pada kemampuannya mengelola dinamika tim dan memanfaatkan potensi besar yang dimiliki para pemain.
Halaman selanjutnya
Menurut Bung Towel, pergantian pelatih merupakan langkah penting mengingat performa tim asuhan Shin Tae Yong menunjukkan tren negatif.